Tumiran: Mari Kejar Malam Lailatul Qodr, Lebih Baik dari 1000 Bulan, Diampunkan Dosa 83 Tahun

Tumiran: Mari Kejar Malam Lailatul Qodr, Lebih Baik dari 1000 Bulan, Diampunkan Dosa 83 Tahun

Tumiran Ganefo --Ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Bulan Suci Ramadan 1444 H yang hanya tinggal sebentar hitungan hari, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan pehambaan diri lebih khusyuk kepada Allah SWT untuk meraih ampunan dan mendapatkan lailatul qodar.

Setiap orang mukmin beriman pastinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bertemu dan mendapatkan sebagaimana yang dijanjjikan oleh Allah SWT atas malam lailatul qodr yang mengandung kebaikan lebih baik dari 1000 malam lainnya.

Orang mukmin yang beriman pasti akan terus termotivasi untuk mendalami ilmu agama agar dapat berjumpa dengan malam lailatul qodr, sesuai dengan perintah Allah Swt dalam Al-Quran Surah Al-Qodr Juzz 30 yang artinya ; 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Dan tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar”

Kakanwil Kemenag Babel, Tumiran Ganefo, mengajak kepada semua kaum muslimin, khususnya yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk semakin termotivasi memahami dan mempedomani Al-Qodr, karena Allah SWT telah memberikan pengetahuan kepada orang-orang beriman akan keistimewaan malam lailatul qodar ini yang pahalanya bagi orang beribadah lebih baik dari 1000 bulan dan dibuka pintu ampunan oleh Allah SWT sama dengan 83 tahun usia manusia.

“Ayat ini menjelaskan tentang keindahan malam lailatul qodr, betapa menakjubkan malam lailatul qodr sebagai bukti nyatanya atas luasnya Rahmat dan ampunan Allah Swt kepada semua hamba-hambanya yang beriman di malam lailatul qodr ini,” ujar Tumiran.

Disampaikan Tumiran bahwa ada banyak para mufasir atau orang yang menerangkan makna (maksud) ayat Alquran, yang menjelaskan bahwa Al-qord ini diturunkan melalui Rasullulah Muhammad SAW yang juga ditakdirkan oleh Allah SWT tidak diberikan umur panjang sebagaimana nabi-nabi terdahulu.

Bahkan ada riwayat yang menceritakan bahwa saat Rasullulah diangkat menjadi Rosul pada usia 40 tahun, beliau sangat mencintai umatnya dan begitu sangat memikirkan keselamatan umatnya di akhirat nanti. Karena dikhawatirkan umat Islam pada masanya nanti tak lebih akan menjadi seperti seperti busa, yang kelihatannya besar, tetapi tidak punya kekuatan. 

“Disaat kondisi Rasululah yang sangat begitu mencintai memikirkan keadaan umat muslim sepeninggalan beliau, sehingga kemudian Allah SWT Yang Maha Lebih Mengetahui keadaan sang kekasihNya mengutus malaikat Jibril yang merupakan malaikat bertugas sebagai pemberi wahyu dan diikuti malaikat Izrail (pencabut nyawa).

Kedua malaikat ini kemudian datang dan mengucapkan salam hingga memberikan pengetahuan kepada baginda Rasullulah Muhammad SAW, bahwa Rasulullah tidak diberi panjang usia sebagamana nabi sebelumnya-sebelumnya. Dan sesuai faktanya, bahwa Rasulullah SAW wafat dalam usia 63 tahun, sehingga putuslah dakwah Rasulullah untuk mengajak seluruh umat manusia agar beriman kepada Allah SWT dan menjalakan segala apa yang menjadi perintahNya.

Namun tentu saja hanya fisik Rasullulah yang memang tidak ada lagi dunia ini, namun sunnah dan hadist Rasulullah Muhammad SAW terkhususnya mengenai keistimewaan malam lailatur qord akan terus dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh para sahabat dan orang-orang yang beriman hingga akhir zaman.

Orang beriman akan sungguh-sungguh sibuk mengerjakan semua alaman ibadah wajib maupun sunnah dengan tingkatan yang lebih tinggi khususnya di 10 hari terakhir bulan suci Ramadan dibandingkan hari-hari biasanya. Salah satunya adalah karena mereka mengharapkan dapat bertemu dengan malam lailatul qodr yang merupakan malam mulia dari 1000 bulan dan ampunan Allah SWT yang setara dengan 83 tahun usia manusia.

“Makanya walaupun umur kita umat Nabi Muhammad terbilang pendek hanya 63 tahun atau lebih, tetapi atas izin yang Allah SWT berikan, maka kita dapat berusaha dengan memperbanyak amalan-amalan mulia di bulan suci Ramadan ini dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat bertemu dengan malam lailatul qord yang keindahannya sangat menakjubkan berlipat ganda pahala dan ampunan yang luas dari Allah SWT, sehingga kelak akan terbebas dari siksa yang amatlah pedih atas setiap dosa yang diperbuat oleh manusia,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: