Membaca Potensi Maritim di Bangka Belitung

Membaca Potensi Maritim di Bangka Belitung

Erzaldi Rosman Djohan--

Tahun 2020 yang lalu dengan pandemi covid 19 adalah sebuah situasi yang abnormal---kondisi dunia mengalami stagnasi yang berdampak pada jatuhnya ekonomi dunia. Lonceng globalisasi seakan mengumumkan kematian dunia. Perang melawan pandemi adalah perang strategi ekonomi negara bagaimana tetap hidup ditengah kesehatan yang memburuk. Ini ancaman serius, sekalipun spekulasi dan isu-isu melintir diruang publik. Ketakutan, kemiskinan, kelaparan kian mengancam. Pertanyaannya, apakah kita harus menyerah?, tentu tidak, pemerintah dalam hal ini terus merubah pola kebijakan, agar ekonomi tetap bertahan dan ekonomi tetap bertumbuh. Bahkan kebijakan pemerintah sangat membantu akses masyarakat untuk untuk lebih partisapatif dalam meningkatkan ekonomi.

Bagi Bangka Belitung sebagai satu daerah yang memiliki wilayah pesisir lebih luas dari daratan bukan tidak mungkin potensi maritim dalam hal in kelautan dan perikanan menjadi sokoguru ekonomi. Ditengah situasi yang tak stabil, justru UMKM semakin berkembang---bahkan tambak udang vaname semakin giat dilakukan oleh para pengusaha, walau disadari belumlah maksimal karena berbagai kendala yang ada termasuk pakan, benur, infrastruktur---menjadi hal yang krusial di dalam meningkatkan potensi penghasilan di sektor ini. Di samping itu bahwa budidaya lain juga terus di galakkan seperti budidaya ikan kerapuk dan beberapa jenis ikan laut lainnya.

Sementara ikan tangkap terus digalakkan sehingga kedepan paling tidak dengan kemampuan tehnologi dan sumber daya manusia yang handal akan menjadi piranti utama peningkatan ekonomi terutama di sektor kekayaan maritim.  Tetapi pada intinya, sektor ini justru menjadi fenomena baru dalam pembangunan ekonomi Bangka Belitung setelah pertambangan, perkebunan dan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: