Tambang Ilegal Jadi Lahan 'Main' Polisi

Topi Polisi--
Terkait dengan apa yang diungkapkan oleh Ismail Bolong, Susno menjelaskan bahwa ini telah masuk ke ranah hukum.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-11, NasDem Babel Undang Relawan Anis Baswedan
Untuk itu jika tidak diklarifikasi maka akan menyandra nama pejabat yang terkait. Bahkan juga akan menganggu citra dari instansi Polri.
“Segera lakukan pemeriksaan sehingga dapat mengetahui kebenaran dari pengakuan Ismail Bolong,” tambah Susno.
Menurut Susno, jika memang pernyataan dari Ismail Bolong tidak terbukti, harus segera di proses. Tidak bisa hanya sekedar memberikan statemen bantahan.
BACA JUGA: Geliatkan Wisata Bawah Laut di Perairan Bedukang, PT Timah Tbk Tenggelamkan Coral Garden
Pernyataan dari Ismail Bolong tersebut kembali memanaskan isu perang bintang di Polri 2022.
Apalagi juga menyeret nama bawahan dari Ferdy Sambo yang saat ini terjerat kasus pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan.
Sedangkan Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI mengungkapkan jika saat ini pejabat tinggi Polri sedang memainkan kartu AS masing-masing.
BACA JUGA: Sempat Viral di Medsos, Dua Pelaku Pencurian Bermodus Pemulung Akhirnya Ditangkap Buser Naga
Mahfud mengatakan bahwa masing-masing petinggi Polri sedang membuka kartu masing-masing terkait dengan perang bintang di tubuh Polri.
Menanggapi kasus tersebut Mahfud menjelaskan bahwa ini harus segera diselesaikan agar citra Polri dapat kembali baik.
Tak hanya itu, perang bintang tersebut juga dikaitkan dengan kunjungan 7 mantan Kapolri yang mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kedatangan 7 mantan Kapolri ini menjadi sorotan karena tidak mengajak dua mantan Kapolri lainnya yaitu Tito Karnavian dan Idham Azis.
Hal tersebut, menurut Desmond J Mahesa selaku Wakil Ketua Komisi III DPR RI menimbulkan pertanyaan ada apa di dalam Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: