Bima: Ada 6 Alasan Mengapa BKN Tunda Seleksi Seleksi PPPK

Bima: Ada 6 Alasan Mengapa BKN Tunda Seleksi Seleksi PPPK

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BKN Bima Haria Wibisana- FOTO: Ilust babelpos.id-

Adapun untuk data guru honorer K2 yang belum ikut tes PPPK 2021 maupun tidak lulus passing grade (PG), yang disebut P2, belum diserahkan. Begitu juga dengan data P3. Bima mengatakan hal ini pada Senin, 24 Oktober 2022.

"Kalau dipaksakan dibuka, lantas banyak yang enggak dapat formasi bagaimana karena datanya belum lengkap bagaimana. Apakah enggak mengundang protes lagi," ujarnya.

4. Bereskan Dulu NIP PPPK dari P1

Bima Haria menegaskan pihaknya ingin menyelesaikan 193.954 guru lulus PG dahulu. Pria kelahiran 19 Juli 1961 itu ingin NIP PPPK guru P1 dibereskan terlebih dahulu.

Setelah diketahui ada sisa formasi, baru pendaftaran untuk P2 dibuka. Begitu juga ketika ada formasi sisa, P3 masuk. Jika ada sisa lagi, pelamar umum diberikan kesempatan.

"Prinsipnya dibuat bertahap ya agar yang berhak tetap menerima haknya," tegasnya.

Sekadar catatan, Bima Haria pernah menduduki jabatan Wakil Kepala BKN pada 2013 hingga 2015. Lantas dilantik menjadi Kepala BKN sampai 2021.

Selepas menjadi Kepala BKN pada 16 Juli 2021, Bima Haria berpindah ke jabatan fungsional ahli utama di BKN sebagai Analis Kebijakan Utama dan sekaligus diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN sampai dengan sekarang.

Bima yang sudah lama berkarier di BKN itu, tentunya sudah paham detail proses seleksi ASN dengan beragam kerumitan dan potensi persoalan yang bakal muncul.

5. Ada Data Nakes Susulan

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN Suharmen juga mengungkap sejumlah masalah yang menjadi kendala pendaftaran seleksi PPPK 2022 belum bisa dibuka 25 Oktober.

Contohnya, formasi nakes. KepmenPAN-RB Nomor 968 Tahun 2022 sudah terbit pada 20 Oktober. Namun, Kemenkes baru mengusulkan lagi data nakes yang bekerja di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Kalau data nakes di Kemenhan baru dimasukkan Kemenkes tanggal 20 Oktober, prosesnya bakal lama lagi," ujarnya.

6. Sejumlah Instansi Mengundurkan Diri

Suharmen mengatakan sejak Selasa, 25 Oktober API Service Kemendikbudristek sudah selesai di server development. Setelah itu dicoba di server production yang akan digunakan untuk pendaftaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com