Peresmian Pasar Hatta Tanjungpandan Sebagai Pasar Siap QRIS ke-3 di Babel

Peresmian Pasar Hatta Tanjungpandan Sebagai Pasar Siap QRIS ke-3 di Babel

--

TANJUNG PANDAN - Dalam rangka mendorong percepatan dan perluasan implementasi digitalisasi pembayaran khususnya penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS), Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemerintah Daerah dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) terus mendorong penggunaan QRIS oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Di pasar tradisional, penggunaan QRIS untuk pembayaran mengusung branding Pasar SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS. 

Tahun 2022, Bank Indonesia menargetkan 4 (empat) pasar tradisional sebagai Pasar SIAP QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satunya yaitu Pasar Hatta Tanjungpandan. 

Rabu (5/10/2022), Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung (MZ Hendra Caya, SE, M.Si) dan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bangka Belitung Agus Taufik, serta Kepala OPD terkait meresmikan Pasar Hatta sebagai Pasar SIAP QRIS ketiga yang diresmikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bangka Belitung Agus Taufik menyebut, sampai dengan saat ini, lebih dari 25% pedagang di Pasar Hatta telah memiliki QRIS yang disediakan oleh perbankan yang ada di Kabupaten Belitung. 

Hal ini, kata dia, dilakukan selain memberikan kemudahan dalam bertransaksi, penggunaan QRIS juga mendorong pedagang pasar memiliki akses dengan produk dan jasa keuangan perbankan, sehingga memberikan kemudahan bagi pedagang dalam hal memerlukan pembiayaan dari Perbankan. 

"Di sisi lain, transaksi pembayaran dengan penggunaan QRIS akan mengurangi risiko pencurian dan uang palsu bagi pedagang," kata Agus Taufik. 

Dengan diresmikannya Pasar Hatta sebagai Pasar SIAP QRIS, lanjut Agus Taufik, diharapkan dapat menjadi ekosistem QRIS baru bagi masyarakat di Kabupaten Belitung, sehingga dapat mendorong pencapaian target pengguna baru QRIS pada tahun 2022. 

Agus Taufik mengatakan, sampai dengan Agustus 2022, jumlah pengguna baru QRIS di Bangka Belitung sebesar 54.986, atau 59,77% dari target (92.000).  

Di sisi lain, lebih lanjut Agus Taufik menambahkan, nilai dan volume transaksi QRIS juga diharapkan meningkat. Per bulan Mei 2022 nilai transaksi QRIS di Kabupaten Belitung sebesar Rp1,45 miliar atau tumbuh 121,11% dibandingkan akhir tahun 2021 lalu. 

"Kondisi ini mencerminkan bahwa tingkat akseptansi QRIS di Kab. Belitung sudah baik, namun perlu terus didorong perluasan penggunaannya oleh berbagai lapisan masyarakat," tukas Agus Taufik. (pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: