Tragedi Kanjuruhan, Sepak Bola Paling Berdarah di Dunia

Tragedi Kanjuruhan, Sepak Bola Paling Berdarah di Dunia

--

Sejak Kamis 29 September 2022, panita pelaksana (panpel) pertandingan antara Arema dan Persebaya sebenarnya sudah mendapatkan imbauan dari kepolisian perihal pembatasan penjualan tiket pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Berdasarkan surat yang diterbitkan Kepolisian Resor (Polres) Malang bernomor B/2266/IX/Pam.3.3/2022, ada anjuran untuk tidak mencetak tiket melebihi kapasitas stadion.

"Bersama ini kami sampaikan kepada manajemen/panpel Arema FC agar membatasi pencetakan tiket sesuai kapasitas Stadion Kanjuruhan yaitu tiket VVIP 602 lembar, VIP 2.804 lembar, Ekonomi 19.720 lembar dan tiket berdiri 14.928 lembar, dengan total keseluruhan sebanyak 38.054 lembar pada saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022," demikian bunyi kutipan surat yang ditandatangani oleh Kapolres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat.

Namun faktanya, panpel Arema mencetak 42.000 tiket untuk pertandingan tersebut dan seperti yang diungkapkan oleh Abdul Haris selaku ketua panpel bahwa seluruhnya terjual habis.

"Kami keluarkan 42 ribu tiket di laga Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 nanti. Cara pembelian tiket bisa secara online, tiket box, mitra kerja dan korwil," katanya pada Senin 26 September 2022 lalu.

Insiden mengerikan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan terkait penggunaan gas air mata ini bukanlah yang pertama.

Pada 15 April 2018, kasus serupa terjadi ketika Arema menjamu Persib Bandung. Saat itu ada satu korban meninggal dunia dan 214 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebenarnya, mengacu pada regulasi FIFA yang tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 poin b, penggunaan gas air mata di dalam stadion memang dilarang.

"Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan," tulis aturan FIFA tersebut.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah mengambil langkah akan membentuk tim investigasi atas tragedi tersebut dan mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas apa yang menjadi penyebabnya.

Selain itu, Iriawan juga mengatakan akan menghentikan gelaran Liga 1 musim ini untuk sementara waktu sampai ada keputusan lebih lanjut.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ungkapnya melalui rilis yang diterima awak media.

Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora Mahfudin Nigara memberikan acungan jempol untuk Bonek-julukan fans Persebaya Surabaya yang memilih tidak datang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Di sisi lain, Bonek justru lebih memilih menonton laga tim kesayangannya Persebaya Surabaya dengan menggelar nonton bareng (Nobar). Ini cara yang patut diacungi jempol, mementingkan keselamatan dibandingkan timbulnya korban jiwa dan luka. 

"Salut ya buat bonek. Mereka lebih memilih nobar, dibandingkan datang ke Malang saat tim kesayangannya berlaga menghadapi tuan rumah Arema FC," tuturnya, Minggu 10 Oktober 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: