PLN Babel Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Air Anyir, Menuju Babel Green Energy

PLN Babel Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Air Anyir, Menuju Babel Green Energy

--

MERAWANG -  PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Go Live Komersialisasi Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Selasa (27/9/2022). 

Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan PLN dalam rangka menuju Babel Green Energy dan mendukung program pemerintah dalam mencapai target zero carbon pada 2060 mendatang. 

Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Air Anyir ditandai dengan penekanan tombol bersama yang dihadiri langsung GM PLN UIW Babel Amris Adnan. Hadir pula Wakil Bupati Bangka Syahbudin, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Iskandar dan Direktur O&M PT PJB Services Purwono Jati Agung serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Bangka. 

Selain itu juga hadir secara virtual Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan dan Direktur Mega Proyek dan EBT yang diwakili EVP MEB PLN Cita Dewi. 

GM PLN UIW Babel Amris Adnan mengatakan, perjalanan co-firing PLTU Air Anyir ini sudah dimulai pada 19-20 April 2021 lalu dengan pelaksanaan uji coba menggunakan bahan bakar biomassa woodchips dengan komposisi sebesar 5 persen.

Pelaksanaan uji coba, katanya, melibatkan PLN Puslitbang dan PJB sebagai asset manager PLTU Air Anyir.

"Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa dapat diterapkan," ujar Amris. 

Amris menjelaskan, perjalanan menuju Go Live co-firing dalam penyediaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa, dihadapi dengan ketersediaan dan keterbatasan kayu yang akan dijadikan woodchips. 

Karena itu, katanya, upaya pendekatan ke stakeholder menjadi kunci dalam proses penyediaan bahan bakar biomassa tersebut.

Dikatakan Amris, woodchips didapatkan dari proses kayu yang dicacah dengan ukuran tertentu yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU. 

Sementara, lanjutnya, kayu yang digunakan untuk dijadikan woodchips didapat dari hutan-hutan produksi atau lahan masyarakat yang telah mendapatkan izin penggunaan dari pihak yang berwenang. 

"Dengan konsep penanaman kembali areal hutan yang sudah diproduksi oleh pemasok, diharapkan kesinambungan ketersediaan woodchips dapat berjalan dengan baik," kata Amris. 

Amris berharap adanya program cofiring PLTU berbahan bakar woodchips ini dapat menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar PLTU Air Anyir dan Bangka secara umum, karena kayu-kayu yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar campuran batubara di PLTU Air Anyir. 

"Untuk itu kami meminta dukungan Bupati Bangka beserta Forkominda Kabupaten Bangka untuk bersama-sama mensukseskan program pemerintah dalam mencapai bauran energi nasional," pinta Amris. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: