Lambungkan Image Teh Indonesia di Mata Dunia, BRI Dukung UMKM Sila Tea di Pasar Tong Tong Belanda

Lambungkan Image Teh Indonesia di Mata Dunia, BRI Dukung UMKM Sila Tea di Pasar Tong Tong Belanda

Beragam produk Sila Tea yang dipasarkan di Pasar Tong Tong Belanda--

Brand Sila sendiri lahir dengan unsur Sociopreneur dan semangat Sustainability. Kehadiran Sila diproyeksikan membawa implikasi positif yang multiply, didukung oleh high end quality di dalam negeri, akan mengangkat image teh Indonesia di mata dunia.

BACA JUGA:BRILiaN Young Leader Indonesia, Upaya BRI Ciptakan Talenta Unggul

Melalui Sila, pihaknya ingin menambah value dari teh Indonesia. Hal ini pun diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja dengan kehadiran tea preneur baru. Adapun saat ini, Sila Tea House beroperasi dengan aset tiga rumah yang dimiliki Iriana di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA:Edukasi & Akselerasi UMKM Naik Kelas, BRI Selenggarakan “Pengusaha Muda BRILian 2022”

Di samping itu, saat ini Sila Tea House memiliki lebih dari 100 ragam teh dengan jumlah 100-an tisane atau herbal kering. Pihaknya pun melakukan blending. Jumlah artikelnya pun mencapai ratusan tapi saat ini yang dirilis ke pasar baru 45 varian, yang terdiri dari 30 blend dengan 15 pure tea.

BACA JUGA:BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes di Galuh Mas Karawang, Komitmen Edukasi UMKM di 379 Kota

“Daun teh kami blend dengan bahan herbal alami seperti sereh, lemon, jahe, ada juga bunga rosela dan lain lain. Tapi tehnya tetap dominan,” tambahnya. Menurutnya, dengan teh yang di-blend menghadirkan selling poin yang unik dan menjadi daya atraktif bagi pasar yang disasar.

BACA JUGA:Semakin Kuat Terapkan ESG, Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun

Oleh karena itu, teh yang di-blending disebut Artisan Tea. Artisan dalam hal ini adalah sebuah karya yang dibuat dengan pemahaman tinggi dan memiliki nilai seni sehingga menghadirkan suatu kualitas yang tinggi dan dapat dibanggakan serta berbasis sains. Untuk pasar, pihaknya fokus di dalam negeri dengan memasarkan secara business to business ke kafe-kafe. Kendati demikian, Sila sudah diekspor ke Turki, Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Australia.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat

Adapun dalam pengembangan usaha, Redha menyebut pihaknya sempat mendapatkan insentif permodalan dari pemerintah serta dari BRI. “Kami ini perusahan inovasi dan edukasi. Kami berharap bisa memberdayakan tea preneur baru untuk membuka tea bar. Tea bar ini yang disukai biasanya sama anak muda. Mini saja tapi fancy. Saya ingin dengan BRI itu bisa menggandeng barengan untuk pemberdayaan itu dan multiply tea preneur baru-baru ini,” imbuhnya.

BACA JUGA:Penyaluran KUR BRI Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Redha pun mengaku, pada 2022 atau di tahun keempatnya bisnis Sila menunjukan kemajuan yang sangat cepat. Sebab di kala pandemi development Sila cukup masif. Untuk itu, langkah strategis ke depan dalam pengembangan Sila, pihaknya sedang meningkatkan kapasitas produksi.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat

Sila juga membangun tim penjualan yang kuat untuk mencari sebanyak-banyaknya distributor dan reseller. Saat ini, Sila diperkuat dengan 4 distributor di Medan, Manado, Serpong dan Palangkaraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: