Ketua FKPT Babel Ajak Mahasiswa Baru IAIN SAS Bersikap Moderat

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Moderasi beragama itu bukan moderasi agama. Ajaran agama tidak perlu dimoderasi, yang perlu adalah cara mengamalkan ajaran agama yang moderat, tidak berlebihan dalam menjalankan agamanya. Berlebihan dalam artian tidak menyepelekan dan tidak pula menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Karena esensi agama adalah memanusiakan manusia.

BACA JUGA:Gencar Edukasi Pelajar, FKPT Gandeng UBB Tangkal Paham Radikalisme dan Terorisme

Pesan ini disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sri Wahyuni kepada 950 mahasiswa baru IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (IAIN SAS Babel), saat Pembekalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Selasa (30/8/22).

BACA JUGA:FKPT Babel: Saring Sebelum Sharing, Kunci Cegah Terorisme Era Digital

PBAK merupakan kegiatan rutin bagi mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di kampus hijau tersebut.

BACA JUGA:Lewat FGD, FKPT Babel Mereduksi Sikap Intoleran dan Paham Radikalisme

Mengusung tema “Memperkuat Budaya Akademik Berbasis Moderasi Beragama”, kegiatan ini memberi kesempatan kepada pihak eksternal untuk mengisi acara. Dalam kesempatan ini FKPT Babel menyampaikan materi tentang “Peran Strategis Moderasi Beragama dalam Mencegah Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pemuda dan Mahasiswa”.

BACA JUGA:DPRD Siap Dukung FKPT Cegah Paham Radikalisme di Babel

Sri Wahyuni mengajak mahasiswa untuk bersyukur dengan apa yang telah dianugrahi Tuhan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ikut menjaga kemanan dan kedamaian dengan menjaga komitmen kebangsaan Indonesia yang sudah dicetuskan para pendiri negara ini, bersikap toleran, menjauhi segala tindakan kekerasan, dan menghargai tradisi lokal yang ada.

BACA JUGA:Ketua FKPT Babel : BNPT Ingin Mengajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Paham Radikal

“Kita wajib bersyukur kondisi negara kita masih dalam keadaan damai dan aman dari konflik peperangan seperti sekarang ini. Di masa sekarang ini tidak banyak negara seperti ini. Salah satu kuncinya adalah adanya sikap moderat di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Oleh karenanya hal ini patut kita syukuri dengan terus memelihara apa yang ada dan sudah diwariskan dari generasi ke generasi ini,” pesan Sri Wahyuni.  (**)

BACA JUGA:ASIK BANG, BNPT dan FKPT Babel Ajak Milenial Lawan Radikalisme Lewat Musik

 

 

Sumber: