Inflasi Babel 7,7 Persen, Jokowi Meradang

Inflasi Babel 7,7 Persen, Jokowi Meradang

Rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional secara online yang diikuti jajaran Pemprov Babel. --

PANGKALPINANG - Presiden RI Joko Widodo meradang saat membuka Rapat Koordinasi Nasional tentang pengendalian inflasi 2022 secars online yang diikuti Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddi bersama seluruh pimpinan Forkompimda dan TPID Babel, Kamis (18/8). 

Tepatnya saat mengumumkan posisi lima provinsi dengan inflasi tertinggi, nada Presiden langsung meninggi. Dalam paparan Presiden, dari lima provinsi, Babel berada di posisi tiga tertinggi dengan angka inflasi 7,77 persen. 

BACA JUGA:Disetujui Bapemperda, Perubahan Badan Hukum Jamkrida Babel Segera Diparipurna

Semetara di posisi pertama ada provinsi Jambi dengan inflasi 8,55 persen, kemudian kedua ada Sumatera Barat dengan inflasi 8,01 persen, keempat Riau denga inflasi 7,04 persen dan kelima Aceh dengan inflasi 6,97. 

Sayangnya setelah mengumumkan angka inflasi ini, suara Presiden tak terdengar lagi. Padahal jelas ada arahan lebih lanjut yang terlihat dari gerak bibir Presiden. Tertera di dalam layar infocus, suara Zoom ini di-mute, alias didiamkan. Setelah terdengar kembali, Presiden juga memberi atensi kepada daerah agar segera memaksimalkan penyerapanan APBD yang kini secara nasional baru mencapai 39,3 persen atau Rp472 Triliun. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Sanjung Peran Ormas PP Babel

"Percepat belanjar, jangan tumpuk uang terlalu lama di Bank. Tercatat ada Rp193,4 Triliun uang APBD mengendap di Bank, dan nilai ini naik 11,3 persen dibandingkan tahun lalu," kata Presiden Jokowi

Usai mendengar arahan Presiden saat membuka rakornas pengendalian inflasi 2022, Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin langsung sigap memberikan intruksi. Ia mengarahkan ada tindak lanjut cepat dari arahan Presiden ini dengan menggelar rapat pada siang ini juga. 

BACA JUGA:RD Merasa Sudah Lakukan Perbaikan, Tambang itu Salah Satu..

"Akan kita rapatkan pukul 13.30 WIB, dengan data dan angka dengan detail biar jelas dimana masalahnya. Saya anggap ini agak serius. Apa yang terjadi dengan Sumatera coba kita dalami," kata RD-biasa Ridwan dikenal.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: