Tak Perlu Banyak, Satgas Tambang Ilegal Cukup Satu

Tak Perlu Banyak, Satgas Tambang Ilegal Cukup Satu

PANGKALPINANG - Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin memastikan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Tambang Ilegal yang dibentuknya sepekan yang lalu hanya ada satu.

RD-biasa Ridwan dikenal menilai, tak perlu membentuk banyak satgas di daerah-daerah di kabupaten/kota untuk mengakomodir penataan tambang dari aktivitas ilegal menjadi legal.

"Enggak perlu banyak satgas (tambang ilegal), yang penting kerja aja," ujarnya, Selasa (28/6) kemarin.

Jalan sepekan ini, Dirjen Minerba Kementerian ESDM ini juga mengatakan akan segera meresmikan pembentukan satgas tambang timah ilegal tersebut.

"Susunan pengurus sudah kita siapkan dan diskusikan, akan segera kita formalkan," terangnya.

Ia juga beranggapan tak ada lagi pro kontra pembentukan satgas tambang timah ilegal yang diketuai oleh Thamron alias Aon, dan meminta mayarakat dapat mendukung tim satgas yang sudah terbentuk ini.

"Tidak ada lagi pro kontra, lihat saja di lapangan," tuturnya.

Sebelumnya, RD pernah menegaskan, bahwa pengendali satgas ini tetap di tangan pemerintah baik dirinya sebagai Gubernur/Dirjen Minerba, Kapolda hingga unsur Forkompinda lainnya. 

Sementara penunjukan Aon dan pelaku usaha tambang/industri timah lainnya sebagai pelaksana di lapangan.

"Ini untuk meningkatkan efektifitas penanganan itu. Artinya beliau-beliau lebih tahu operasional di lapangan. Beliau-beliau tahu dimana kegiatan itu, siapa yang melakukan dan dimana jalur pengirimannya," ungkapnya.

Penunjukan Aon juga, dikatakan RD, bukan berarti memberi peluang Aon hanya untuk memonopoli urusan tambang di Babel.

"Saya tunjuk pak Aon sebagai ketua bukan karena dia pelaku, tapi lebih ke pengusaha yang baik dan berpengalaman. Kita ajak untuk bersama-sama dan tidak pula memberikan kesempatan untuk beliau memonopoli," tegasnya

"Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak seluruh warga Babel menjadi suatu keluarga. Mari kita urus wilayah kita ini baik-baik, bukan untuk kita sekarang saja, jangan lupa anak cucu kita pun punya hak yang sama untuk hidup di bumi yang bersih dan berdaya guna lingkungan," ungkapnya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: