Diduga Pemasok Senjata Teroris MIT, AS Terseret Teroris Poso

Diduga Pemasok Senjata Teroris MIT, AS Terseret Teroris Poso

*Dua Jenazah DPO MIT Masih di Gunung -- TERSANGKA teroris Agus Setianto --selanjutnya AS-- alias Abu Raffa (44) yang pertama kali diciduk Densus 88 Anti Teror Polri di Kelurahan Gajah Mada Kecamatan Rangkui Kota Pangkalpinang, Rabu (30/6/2021) lalu, ternyata terseret sebagai pemasok senjata untuk teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah. ------------------ KEPALA Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan tersangka terorisme AS yang ditangkap di Bangka Belitung, merupakan pemasok senjata untuk DPO teroris MIT Poso. \"Bahwa senjata yang kemarin dikirim AS kepada DS dan SY di Jakarta tersebut, senjata tersebut akan dikirim ke DPO teroris MIT Poso di Sulawesi Tengah,\" katanya, Senin (12/7). Diketahui, AS ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Rabu (30/6). Dia ditangkap bersama DS dan SY. Penangkapan AS merupakan pengembangan dari penangkapan DS di Jakarta Timur dan SY di Jakarta Barat. Tersangka AS ditangkap sore harinya di Bangka Belitung. Berdasarkan hasil penyelidikan Densus 88, ketiganya terlibat anggota teroris jaringan Jamaah Ismiyah (JI). Sehari setelah penangkapan, Kamis (1/7), AS kabur dari ruang pemeriksaan Mapolda Bangka Belitung. Namun, pada Senin (5/7), AS kembali ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror dan Reskrim Polda Bangka Belitung. Ketiganya terlibat dalam pengiriman paket berisi senjata api (revolver dan laras panjang) serta ratusan butir peluru yang dikirim oleh AS dari Bangka Belitung. Adapun isi paket yang dikirimkan AS dari Bangka Belitung berupa tiga senapan panjang, tiga revolver, dua magize untuk pengisian peluru, kemudian amunisi sebanyak 200 butir, telah disita oleh Densus 88 Antiteror. \"AS telah mengirimkan senjata beserta amunisi sesuai dengan barang bukti yang telah disita oleh Densus 88 untuk digunakan dalam rangka aksi teror,\" ungkapnya. Saat diperiksa, AS menjelaskan senjata dan amunisi yang dikirimkan ke tersangka SY dan DS di Jakarta, rencananya akan dikirimkan ke DPO teroris Poso di Sulawesi Tengah. Pengiriman paket senjata dari Bangka Belitung menuju Jakarta dengan tujuan utama untuk MIT Poso di Sulawesi Tengah dilakukan AS untuk mengelabui asal paket senjata dan amunisi tersebut. AS, menjelaskan kepada tersangka DS dan SY pengiriman senjata, amunisi dan peralatan ke Poso, Sulawesi Tengah, agar dikirim terlebih dahulu ke Jakarta. Selanjutnya dari Jakarta dicek dulu untuk dikirim lagi sesuai tujuan yakni MIT Poso. \"Jadi tujuannya ingin mengelabui, supaya tidak ketahuan paket senjata itu bukan dari Bangka Belitung tapi dari Jakarta. Proses pengiriman paket ke Jakarta untuk memutus rantai sumber paket sebelumnya, agar lebih rapi,\" jelasnya. Sementara itu, dua jenazah DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan belum dievakuasi dari Pengunungan Batu Tiga, Dusun Enam Tokasa, Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (12/7). Kasatgas Humas Opserasi Madago Raya Kombes Polisi Didik Supranoto menyebut kendala yang dihadapi adalah kondisi medan dan cuaca yang tidak mendukung. Sehingga menyulitkan proses evakuasi kedua DPO MIT Poso tersebut. \"Ia belum, dari pagi sampai siang tadi masih berkabut,\" ungkapnya. Sementara itu kondisi di lokasi kontak tembak sudah kondusif. Warga sekitar masih beraktivitas seperti biasa mengingat lokasi kontak tembak cukup jauh dari pemukiman warga. \"Masih aman, warga beraktivitas seperti biasa, karena juga lokasinya jauh dari pemukiman warga. Tapi kita ingatkan kalau melihat yang mencurigakan segera laporkan,\" ujar Didik. Diketahui pada Minggu (11/7) sekitar pukul 03.30 WITA, terjadi kontak senjata antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso yang mengakibatkan dua terduga teroris Poso tewas tertembak. Baku tembak ini bermula dari adanya informasi satgas intel tentang adanya penampakan lima orang yang diduga teroris Poso. Satgas lantas mengintensifkan pencarian dengan menelusuri jejak yang ada. Setelah memastikan itu adalah pelaku, tim langsung melakukan tindakan tegas terukur hingga dua terduga teroris Poso tewas. Tidak hanya itu, dari lokasi kejadian, Satgas Madago Raya juga mengamankan barang bukti berupa amunisi, bom lontong, kompas, dan bendera. \"Pelaku lain melarikan diri dari upaya penyergapan. Akan tetapi, terdapat petunjuk adanya ceceran darah yang diduga berasal dari pelaku yang terkena tembakan,\" ujar Didik.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: