Bupati Basel Tegaskan Sikap Soal Tambang Ilegal, Riza: Tidak Ada Kompromi!

Bupati Basel Tegaskan Sikap Soal Tambang Ilegal, Riza: Tidak Ada Kompromi!

*Joni Zuhri: Kami Apresiasi Sikap Bupati -- *Kajari: Sudah Jelas Semuanya... -- *Terkait Isu Utusan, Bukong Diminta Keterangan oleh Kapolres -- BUPATI Bangka Selatan (Basel), Riza Herdavid kembali menegaskan sikapnya, tidak ada kompromi dengan kegiatan penambangan pasir timah illegal yang bakal beroperasi di perairan laut Tanjung Ketapang, Batu Perahu dan Merbau, Kecamatan Toboali. ------------- \"SAYA tegaskan bahwa tidak ada kompromi dengan yang namanya kegiatan penambangan timah illegal. Pastinya, saya tidak pernah ikut campur dan tidak pernah tahu dan tidak akan pernah mengizinkan yang namanya sifat illegal selama saya menjadi Bupati Bangka Selatan,\" ujar Riza Herdavid lagi. Bupati Riza menambahkan, meskipun kegiatan legal. Kalau masih ada keluhan dari masyarakat terkait kegiatan tersebut, maka akan diteruskannya ke pimpinan, yaitu gubernur serta pihak terkait lainnya. \"Siapapun dan apapun itu yang namanya kegiatan illegal tidak perlu audiensi dan tanya ke saya. Karena sudah jelas bahwa saya akan melawan yang sifatnya illegal itu, kecuali yang legal secara aturan, legalitas terjamin sesuai administrasi. Tapi meskipun itu legal kalau masih ada keluhan dari bawah tetap saya teruskan ke pimpinan dan pihak terkait lainnya, bahwa ada keluhan dan aspirasi masyarakat tentang kegiatan penambangan tersebut. Proses legal pun ada aturannya dan tidak mudah karena ada tahapan-tahapannya yang harus dilalui, dan itu harus saya pelajari agar saya tidak salah dalam mengambil sikap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,\" kata Riza --demikian sapaan akrabnya--. Demikian penegasan Riza didampingi Forkompimda Basel di tengah massa nelayan. Penegasan ini sehubungan dengan beredarnya isu ada rencana kegiatan penambangan pasir timah di perairan laut Merbau, Kelurahan Tanjung Ketapang yang disebut-sebut dikoordinir oleh Pengusaha Toboali, Hasan Sudianto alias Bukong. \"Keluhan dari nelayan dan masyarakat pesisir bahwa tidak menginginkan wilayah perairan laut Merbau dan sekitarnya itu dibuka untuk kegiatan penambangan timah. Selain itu, mirisnya lagi informasi yang beredar bahwa yang mengizinkan dan merestui rencana kegiatan tambang timah illegal itu adalah saya (Bupati Basel, Riza Herdavid.red), Bu Kajari (Mayasari, Kepala Kejaksaan Negeri Basel.red), dan oknum TNI, terkait hal ini sudah saya jelaskan semuanya ke nelayan yang disaksikan oleh Forkompinda (Forum komunikasi pimpinan daerah) bahwa informasi tersebut tidaklah benar,\" murka Riza lagi. Riza berharap informasi yang menyesatkan tersebut tidak berlanjut, mengingat informasi yang seperti itu adalah bentuk pencemaran nama baik dan kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dan percaya dengan informasi yang belum tahu pasti kebenarannya. \"Saya sangat mengapresiasi sekali masyarakat dan nelayan Tanjung Ketapang, Batu Perahu dan Gusung telah menyampaikan atas segala keluhan ke saya dan minta klarifikasi, serta penjelasan terkait informasi tersebut. Ini yang sangat luar biasa yang awalnya kami tidak tahu menjadi tahu bahwa nama kami telah dimanfaatkan,\" ucap Riza. Sementara, Ketua Nelayan Batu Perahu Toboali, Joni Zuhri mengapresiasi atas responsif Bupati Riza Herdavid yang dengan tegas menolak kegiatan penambangan timah illegal. Kalau untuk kegiatan yang legal butuh proses yang panjang dan mohon nelayan diutamakan terkait dengan proses perizinan. \"Utusan orang Bukong ada beberapa orang yang menemui saya mulai dari instansi oknum pejabat Pemda (Pemerintah Daerah), utusan dari masyarakat biasa dan termasuk dari anggota keluarga kita juga ada. Intinya mereka minta kita nelayan untuk menyetujui atas rencana kegiatan penambangan tersebut,\" jelas Joni Zuhri. Joni menegaskan, bahwa sebagai nelayan mereka akan tetap terus melakukan penolakan dan perlawanan terhadap kegiatan penambangan timah baik itu legal, maupun illegal yang bakal beroperasi di perairan laut Tanjung Ketapang, Batu Perahu hingga ke arah barat Gusung dan sekitarnya. \"Ketika laut dilakukan kegiatan penambangan maka telah mengusik tempat nelayan dalam pemanfaatan ruang laut untuk mencari nafkah. Jika memang benar hal itu terjadi ke depan maka kita siap melakukan perlawanan apalagi kegiatan illegal maupun legal, karena kami anggap tidak melalui proses sebagaimana mestinya,\" tegas Joni sapaan karibnya. Terpisah, Kajari Basel, Mayasari mengimbau kepada masyarakat dan nelayan jangan mudah percaya dengan informasi yang menyesatkan. \"Bukong sudah diminta keterangannya oleh Pak Kapolres yang pada intinya menyatakan bahwa dengan Kajari tidak kenal dan tidak pernah bertemu, serta tidak pernah berkomunikasi atau menyebut nama Kajari,\" jelas Mayasari. Selain itu, lanjutnya terkait dengan Joni Zuhri dan rekan-rekan nelayan lainnya sudah selesai dan mereka pun memahami bahwa orang-orang yang datang ke mereka adalah upaya orang yang mengaku utusan Bukong, dengan membuat gaduh menyebut nama pejabat di Basel Pak Bupati yang mendukung akan dibuka tambang di seputaran perairan Tanjung Ketapang. Tapi mereka tidak setuju dan tidak mendukung atas rencana kegiatan tersebut. \"Masalah ini sudah selesai dan mereka minta maaf karena masyarakat sedikit terpancing isu-isu karena memang gencar didatangi orang-orang yang mengaku utusan Bukong,\" kata Mayasari.(tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: