Sudah Ada 17 Unit Usaha Udang Vaname di Bateng, Buyer Langsung Jemput Ekspor Pasar Dunia

Sudah Ada 17 Unit Usaha Udang Vaname di Bateng, Buyer Langsung Jemput Ekspor Pasar Dunia

KOBA - Udang menjadi salah satu produk ekspor komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tak heran jika Bangka Tengah turut mengoptimalkan sektor perikanan budidaya atau akuakuktur, khususnya komoditas udang vaname.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Chazwir Chadir seizin Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah (Bateng) Taufik, mengatakan komoditas udang vaname rata-rata memang sudah tembus pasar ekspor.

\"Komoditas perikanan prioritas ekspor Indonesia saat ini ada empat, yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Kalau di Bangka Tengah sendiri udang yang kita produksi buyer atau pembelinya dari Lampung dan Jakarta dan datang langsung, setelah itu baru diekspor ke luar,\" ujarnya kepada Babel Pos, Jumat (4/3/2022) di Koba.

Menurut Chazwir, udang segar memang sangat diminati pasar dunia seperti Eropa, Cina dan lainnya. Namun potensi produk olahan berbahan baku udang vaname oleh UMKM masih belum dimulai.

\"Potensi produk olahan dari komoditas udang vaname untuk pasar dunia mungkin saja ada, tetapi mereka memang lebih menyukai produk segar yang tidak diolah,\" ungkapnya.

Dikatakan Chazwir potensi pengembangan lahan udang di Bangka Tengah, berdasarkan kajian dari LPPM UBB mencapai 2.224,62 hektar untuk teknologi tradisonal dan 1.483,08 hektar menggunakan teknologi semi intensif dan intensif.

\"Kajian tersebut kapasitasnya sudah memperhatikan daya dukung lingkungan,\" ucapnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan untuk eksistensi unit usaha udang vaname di Bangka Tengah sejauh ini terdapat 17, terdiri dari PT, CV dan kelompok masyarakat.

\"Diantara 17 unit usaha tersebut, 16 merupakan usaha pembesaran udang dan satu lainnya pembenihan (hatchery), yang mana tempat pembenihan ini masih proses pembangunan,\" terangnya.

\"Selanjutnya dari 16 unit usaha tersebut, 13 diantaranya dikelola oleh PT dan CV dan 3 lainnya dikelola Kelompok Pembudidaya Ikan (Podakkan), yang ada di Desa Kurau Barat (sudah produksi 2 siklus), Desa Guntung (tahapan konstruksi) dan Kayu Besi (sudah tebar benur, tapi belum panen),\" sambungnya.

\"Pastinya budidaya udang ini sangat potensial, karena biasanya komoditas ikan, cumi dan lainnya cari pembeli, kalau udang vaname ini pembeli yang jemput,\" imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: