Program Bank Sampah di Bateng Tersisa di 9 Desa, DLH : Seperti Mati Suri!

Program Bank Sampah di Bateng Tersisa di 9 Desa, DLH : Seperti Mati Suri!

KOBA - Dinilai kurang efektif, program Bank Sampah di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kini hanya beroperasi di beberapa desa saja.

Program Bank Sampah ini merupakan konsep pengumpulan sampah kering yang kemudian dipilah dan dikelola layaknya manajemen perbankan dengan menukarkan sampah menjadi uang.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Rusdi mengungkapkan program Bank Sampah di wilayahnya sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu.

Dikatakan Rusdi Bank Sampah ini merupakan program dari pemerintah desa, sementara Dinas Lingkungan Hidup hanya bertugas sebagai pengawas dan fasilitator saja.

\"Pada tahun-tahun awal operasionalnya, implementasi program Bank Sampah di Bangka Tengah berlangsung di semua desa, yakni sebanyak 63 desa berjalan semua,\" ujar Rusdi, Rabu (27/4/2022) di Koba.

\"Namun seiring berjalannya waktu, banyak desa yang sudah tidak menjalankan program Bank Sampah tersebut, sehingga yang tersisa saat ini hanya ada di sembilan desa dan satu kelurahan saja,\" sambungnya.

Adapun desa dan kelurahan yang dimaksud yakni Desa Guntung, Terentang, Penyak, Trubus, Benteng, Bukit kijang, Belilik, Simpang Perlang, Kurau, dan Kelurahan Berok.

\"Dari sembilan desa dan satu kelurahan itupun ada beberapa desa yang program bank sampahnya seperti mati suri. Kadang jalan kadang tidak,\" terangnya.

Meski demikian, ada juga desa yang pernah mengikuti lomba program Bank Sampah di tingkat Provinsi Bangka Belitung, yakni Desa Belilik, Desa Guntung dan Desa Benteng.

Ia menilai sebagian besar kendala program sampah ini berada ditingkat desanya masing-masing, terutama ketika kepala desanya berganti.

Ia berpendapat hal tersebut terjadi lantaran tidak semua kepala desa memprioritaskan program Bank Sampah sebagai program kerja yang harus dijalankan.

\"Biasanya, pengelola Bank Sampah itu adalah Istri Kadesnya. Mungkin itulah yang membuat banyak Bank Sampah tidak beroperasi lagi seiring bergantinya kepala desa,\" ucapnya.

Selain itu, kurangnya lahan yang dijadikan untuk lokasi Bank Sampah juga menjadi alasan tidak efektifnya program Bank Sampah.

\"Keluhan yang kami terima selama ini adalah banyak desa yang mengaku tidak punya lahan untuk dijadikan tempat Bank Sampah,\" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: