BBM Langka di Pulau Bangka, Sudah Antri Sejak Sore, Ehh.. SPBU Malah Tutup, Panas!
Antrian pembeli BBM meminta SPBU membuka kembali pagar yang ditutup dengan alasan jam operasional. --Foto: ist
BABELPOS.ID - Terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bangka sepekan terakhir. Banyak SPBU di Pangkalpinang dan Bangka tidak memiliki stok pertalite maupun pertamax. Puncaknya Senin (17/11), BBM benar-benar "hilang" dari SPBU Sungailiat dan Pangkalpinang. Dicari ke pengecer pinggir jalan pun tak ada yang menjual. Masyarakat pun resah.
Kabar baik, siang menjelang sore suplai pertalite masuk ke beberapa SPBU. Masyarakat yang sejak beberapa hari menanti BBM langsung menyerbu. Beberapa SPBU terlihat dipadati antrian panjang terlihat di SPBU Makam Pahlawan Sungailiat dan Simpang Air ruai. Bahkan di SPBU Paritpadang antrian ratusan mobil dan motor mencapai hampir 1 kilometer hingga memutar jalur dua sampai jalan baru.
Meski panjang, antrian berjalan lancar. Pengantri tampak sabar bergeser selangkah demi selangkah menunggu gilirannya.
BACA JUGA:Terjerat Korupsi Kehutanan 2 PNS Dishut Babel Dieksekusi Penjara, Ini Hukuman dan Dendanya
Namun, malam mendekat jam 21.00 antrian berubah panas setelah petugas SPBU menutup pagar dengan alasan jam operasional SPBU dan jam kerja mereka sudah berakhir. Pengantri pun protes. Karena BBM masih ada, sedangkan mereka sudah mengantri sejak sore. Namun keamanan dan petugas SPBU tetap pada keputusan mereka.
"Kami dari sore antri, sampai depan sini kalian tutup. Besok kami mau bekerja tidak ada BBM," kata salah satu pengantri.
"Kalau BBM habis kami terima pulang, tapi ini BBM masih ada, kenapa ditutup, kami perlu," timpal pengantri lainnya berteriak di depan pagar SPBU.
"BBM ini punya rakyat, bukan punya SPBU. Kalian SPBU cuma penyalur, jangan seenaknya menutup, kami butuh BBM," sambung pengantri lainnya.
Di ratusan pengantri, salah satunya ternyata anggota DPRD Bangka, Yus Rizal. Politisi PKS ini pun mendatangi keamanan SPBU yang menutup pagar. Setelah ngobrol beberapa kata, Yus Rizal kemudian menghubungi Bupati Bangka Fery Insani.
"Saya laporkan kondisi di SPBU ini ke pak bupati, kasihan masyarakat sudah antri BBM dari sore mengapa ditutup," kata Yus menceritakan komunikasinya dengan Bupati Fery.
"Saya minta tolong pak bupati menghubungi pemilik SPBU agar tetap membuka SPBU karena BBM masih ada, masyarakat butuh, kenapa tidak dilayani," tambahnya.
Sekitar 10 menit, ditengah suasana yang memanas protes pengantri yang kecewa, tiba-tiba keamanan SPBU kembali membuka pagar. BBM dijual kembali. Pengantri pun semringah.
Menurut Yus Rizal, kelangkaan BBM seperti ini sudah menjadi masalah rutin tahunan di Bangka. Karena itu ia berharap ada solusi konkrit agar tidak terulang lagi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

