Wakil Ketua DPRD Rusi Sartono Datangi BPOM, Minta Penjelasan Terkait Terasi Berbahaya

Wakil Ketua DPRD Rusi Sartono Datangi BPOM, Minta Penjelasan Terkait Terasi Berbahaya

Rusi Sartono--

BABELPOS.ID, TOBOALI – Usai Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang,  melakukan uji sampel terhadap terasi di Toboali yang ditemukan mengandung pewarna buatan dan Boraks. 

Dalam hal ini  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Rusi Sartono, mendatangi BPOM Pangkalpinang untuk meminta penjelasan terkait terasi  mengandung bahan berbahaya Rhodamin B dan boraks.

BACA JUGA:MK Tolak Uji Materi yang Minta Rakyat Bisa Berhentikan Anggota DPR

Langkah wakil rakyat Basel Rusi Sartono ini merupakan respons atas publikasi salah satu media yang mengutip hasil uji sampel BPOM Pangkalpinang.

Pemberitaan tersebut diduga telah mengaitkan temuan produk berbahaya dengan terasi yang berasal dari Toboali, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat maupun pelaku usaha lokal.

BACA JUGA:Kemenkum Babel menghadiri Sarasehan dan Seminar P4GN, Dorong Pemulihan Kampung Rawan Narkoba di Babel

" Bahwa informasi yang berkembang di publik telah menimbulkan kegelisahan, terutama bagi para pengerajin terasi di Basel.

Karena citra kuliner khas daerah menjadi terganggu akibat statment  yang dianggap berpotensi menyesatkan masyarakat dari hasil uji dari pihak BPOM Pangkalpinang kemarin," sebut Rudi Sartono, Jum'at (28/11). 

BACA JUGA:MK Tolak Uji Materi yang Minta Rakyat Bisa Berhentikan Anggota DPR

Sepengetahuannya  terasi atau belacan ini ada dua jenis produk ada yang dari luar daerah dan ada yang dari asli Basel yang tentunya berbeda pembuatan.

Ia juga menyebutkan bahwa hasil dari uji pihak BPOM Pangkalpinang harus detail jika ingin mengumumkannya apakah itu terasi dari Toboali atau terasi luar yang dijual di Toboali Basel. 

Sebab, pemerintah daerah dan DPRD memiliki tanggung jawab untuk melindungi pelaku usaha kecil dari dampak negatif informasi yang tidak akurat. 

BACA JUGA:UU dan Perpres MBG Untuk Tata Kelola Berkelanjutan

"Saya datang langsung ke BPOM untuk mendapatkan klarifikasi terkait sumber sampel, lokasi pengambilan, serta detail identifikasi produk yang dinyatakan mengandung bahan berbahaya," sebut dia. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: