BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Koordinator Wilayah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Bangka Belitung, Ikbal, menyatakan keprihatinan mendalam atas kondisi Bangka Belitung saat ini, menyoroti hilangnya kepercayaan publik terhadap kepemimpinan daerah. BEM SI menilai pimpinan daerah lebih fokus pada eksistensi pribadi ketimbang menjalankan tugas utama untuk memajukan "Bumi Serumpun Sebalai."
Mahasiswa STAIN SAS ini mengungkapkan bahwa provinsi yang dikenal kaya akan sektor pertambangan, pertanian, industri, dan pariwisata ini, justru semakin hari semakin terpuruk.
“Bangka Belitung adalah daerah paling kaya sebenarnya. Tapi, kita lihat hari ini semakin hari semakin terpuruk. Tidak ada yang bisa kita banggakan sebagai masyarakat Bangka Belitung,” ujar Ikbal kepada Babel Pos, Kamis (11/12).
Kritik tajam diarahkan kepada maraknya aktivitas investor luar yang dinilai "mengobrak-abrik" sumber daya alam Babel, sementara masyarakat lokal menderita. Ikbal menduga bahwa masuknya investor ini tidak mungkin terjadi tanpa restu dari pimpinan daerah.
Menurut BEM SI, alih-alih mengambil langkah tegas untuk melindungi kekayaan alam dan menyejahterakan masyarakat, pimpinan daerah justru sibuk mengurusi hal-hal yang tidak relevan dengan tugas pokoknya.
“Seharusnya ada langkah tegas oleh pimpinan daerah. Tidak mungkin investor luar bisa masuk mengobrak-abrik tanah Bangka Belitung kalau tidak ada izin dari pimpinan daerah kita sendiri,” tegasnya.
BACA JUGA:Ulang Tahun ke-25 Babel, BEM SI Sebut Masyarakat Makin Sengsara, Ini Poin-poin Kritiknya
BACA JUGA:BEM Fakultas Hukum UBB Sorot Kasus Wagub Hellyana
Ikbal mencontohkan beberapa kejadian yang menunjukkan pergeseran fokus kepemimpinan. Ia menyoroti perseteruan antara pimpinan daerah, serta berbagai laporan terkini mengenai masalah pribadi.
“Pimpinan kita sibuk mengurusi hal yang seharusnya bukan tugas pokok untuk membuat perubahan. Kemarin saling lapor, dan baru-baru ini melaporkan lagi,” katanya.
Ikbal mengingatkan bahwa tugas utama seorang pimpinan daerah adalah memikirkan bagaimana masyarakatnya bisa sejahtera dan bagaimana Bangka Belitung mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
Dalam evaluasinya, BEM SI membandingkan perkembangan Bangka Belitung dengan provinsi tetangga, Kepulauan Riau (Kepri). Meskipun Babel lebih dulu menjadi provinsi, Kepri saat ini dinilai jauh lebih maju.
“Kita bisa melihat perbedaan Kepulauan Bangka Belitung dengan Kepulauan Riau. Kita lihat sendiri betapa maju Kepulauan Riau saat ini, berbanding terbalik dengan kepulauan kita yang kaya akan sumber daya alam,” tutup Ikbal.
Berdasarkan kondisi tersebut, BEM SI mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pimpinan daerah saat ini, mempertanyakan perkembangan dan perubahan nyata yang telah dirasakan oleh masyarakat selama masa jabatannya.
BACA JUGA:ON-POINT & ORMAWA AWARD 2025, BEM KM UBB: Spirit of Competition, Power of Unity