Ketika Kulit Sapi Jadi Peluang, Perjalanan Kerupuk Kulit Sapi WanMiQ Bersama PT TIMAH Tbk

Jumat 28-11-2025,12:53 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Govin

Meski memiliki usaha, Novika tetap menjalankan profesinya sebagai guru SD di Bangka Tengah.

Dengan aktivitas mengajar dari pagi hingga sore, ia mengajak adiknya untuk membantu proses produksi, terutama bagian penggorengan dan pemasaran.

Sementara untuk pengemasan, ia dibantu satu karyawan.

“Saya di sekolah dari jam tujuh sampai jam tiga sore.

Jadi saya bekerja sama dengan adik untuk mengurus produksi dan pemasaran, sedangkan bagian packing dibantu karyawan,” katanya.

BACA JUGA:MK Tolak Uji Materi yang Minta Rakyat Bisa Berhentikan Anggota DPR

Melalui manajemen waktu yang cepat, Novika memanfaatkan waktu selepas mengajar dan akhir pekan untuk mencakup ketersediaan bahan baku, pengecekan produksi, serta perkembangan pemasaran.

“Setelah pulang mengajar, saya bisa fokus menyatukan usaha.

Buat saya, usaha ini seperti penyeimbangan antara dunia mengajar dan dunia bisnis,” ungkapnya.

BACA JUGA:Tambahan BLT di Akhir 2025

Untuk menjaga kualitas, Novika menggunakan kulit sapi asli tanpa campuran.

Proses pembuatannya pun berlangsung secara alami.

Kulit sapi dicuci, dibersihkan, direbus hingga mudah dibuang bulunya, lalu dipotong dan dijemur hingga kering sebelum digoreng dengan teknik dua kompor agar hasilnya mengembang sempurna.

BACA JUGA:UU dan Perpres MBG Untuk Tata Kelola Berkelanjutan

“Hasilnya kerupuknya kopong, renyah, gurihnya natural dari garam dan penyedap.

Ada aroma khas kulit sapi, tapi tidak amis,” jelasnya.

Kategori :