Inflasi Bangka Belitung pada September 2025 Tetap Terjaga

Jumat 03-10-2025,13:42 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Govin

Sementara itu, pengendalian pasokan komoditas pangan lainnya seperti bawang merah juga akan menjadi fokus, seiring dengan kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan turut menahan hasil panen bawang merah ke depan.

Secara spasial tahunan, seluruh wilayah yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi.

Kabupaten Bangka Barat tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 2,30% (yoy).

Kemudian diikuti oleh Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 2,10% (yoy) dan 1,75% (yoy). 

Selanjutnya, Tanjungpandan tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi terendah yakni sebesar 0,94% (yoy).

BACA JUGA:Cerita Penjual Terasi Terbang ke Tanah Suci Bersama PNM BACA JUGA:Cerita Penjual Terasi Terbang ke Tanah Suci Bersama PNM

Lebih lanjut, Rommy menambahkan Bank Indonesia terus bersinergi dengan TPID dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil.

Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap tiga langkah strategis pengendalian inflasi yaitu pertama, menjaga inflasi tahun 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Kedua, menjaga inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0% dan ketiga, memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027.

BACA JUGA:Hari Pertama Dibuka, Rekrutmen Nasional PLN Group Diminati Puluhan Ribu Pendaftar

Untuk itu, Bank Indonesia bersinergi dengan TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat kerangka kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Dalam rangka mendukung keterjangkauan harga bahan pokok, sejak bulan Januari sampai dengan September 2025, setidaknya telah dilaksanakan 40 kali sidak pasar dan distributor di seluruh wilayah di Bangka Belitung baik yang dipimpin langsung oleh Kepala Daerah maupun oleh perwakilan instansi terkait. 

BACA JUGA:Bapak Bejat, Anak Tiri 13 Tahun Digauli Hingga MelahirkanBACA JUGA:Bapak Bejat, Anak Tiri 13 Tahun Digauli Hingga Melahirkan

Selain itu, hingga akhir September 2025 telah dilaksanakan kegiatan OP sebanyak 77 kali dan GPM sebanyak 50 kali di seluruh wilayah di Bangka Belitung. 

Pada kerangka ketersediaan pasokan, TPID mendorong implementasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) baik melalui mekanisme Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B).

BACA JUGA:Hari Pertama Dibuka, Rekrutmen Nasional PLN Group Diminati Puluhan Ribu Pendaftar

Sejalan dengan hal tersebut, dari periode Januari sampai dengan September 2025 telah dilaksanakan 9 kali KAD dengan rincian sebagai berikut: 

Kategori :