BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bangka Belitung mengecam keras oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Sekretaris Muhammadiyah Babel, Hasan Rumata.
Bagi IMM, peristiwa kekerasan ini tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mencederai nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia yang seharusnya dijunjung tinggi oleh institusi negara.
Sekretaris Umum DPD IMM Babel, Handika Yuda Saputra, menyampaikan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk arogansi aparat yang tidak bisa ditoleransi, terlebih lagi dilakukan terhadap seorang tokoh agama yang selama ini dikenal santun serta vokal menyuarakan kebaikan, keadilan sosial, serta perjuangan moral umat.
“Kami mengecam keras tindakan represif dan brutal yang dilakukan oknum TNI terhadap Ayahanda Kami, Hasan Rumata. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," tegas Handika, Sabtu (2/8).
Dugaan penganiayaan diawali terjadinya kecelakaan lalu lintas antara keduanya, pada Jum’at malam, tanggal 1 Agustus 2025 di Kota Pangkalpinang. Hal ini ternyata berujung penganiayaan terhadap Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Babel itu.
"Setelah beliau senggolan mobil, pas beliau parkir depan BRI dan salam masih posisi megang setir, beliau dipukul dari luar mobil, habis itu beliau diumpat 'an**ng kau"," kisah Yuda.
IMM Babel lanjut Yuda, sudah melaporkan kasus ini ke Puspom TNI di Pangkalpinang. IMM akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
Laporam pengaduan dugaan penganiayaan ulama Muhammadiyah ke POM TNI AD--Foto: ist
DPD IMM Babel menilai bahwa kasus ini bukanlah peristiwa biasa, melainkan cerminan dari potensi penyalahgunaan wewenang oleh oknum aparat bersenjata yang bertentangan dengan prinsip negara hukum. Menurut IMM, apabila kasus ini tidak diselesaikan secara transparan dan tuntas, maka akan menjadi preseden buruk dalam penegakan keadilan dan perlindungan terhadap masyarakat sipil.
BACA JUGA:Kasus Ventilator, IMM Babel Desak Reformasi SDM RSUP Babel, Sampaikan 4 Tuntutan ke Gubernur Hidayat
BACA JUGA:HUT Bhayangkara Ke-79, IMM Babel Ungkap 4 Poin Harapan Kepada Polri
IMM juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan memiliki peran besar dalam pembangunan bangsa sejak zaman pergerakan nasional hingga kini. Tokoh-tokohnya, seperti Ustadz Hasan Rumata, merupakan bagian dari elemen strategis yang harus dilindungi, bukan malah menjadi sasaran kekerasan oleh aparat negara.
“Kami menuntut Danrem 045 / Garuda Jaya dan Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Proses hukum harus dilakukan secara terbuka, dan korban harus mendapatkan keadilan. Jangan ada upaya menutup-nutupi atau melindungi pelaku hanya karena berseragam," lanjut Handika.