Babel Alami Deflasi pada Mei 2025, Ini Penyebabnya

Selasa 03-06-2025,09:32 WIB
Reporter : Ag
Editor : Jal

Lebih lanjut, Rommy menambahkan Bank Indonesia terus bersinergi dengan TPID dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil. Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap 3 (tiga) langkah strategis pengendalian inflasi yaitu pertama, menjaga inflasi 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Kedua, menjaga inflasi harga bergejolak dalam kisaran 3,0-5,0% dan ketiga, memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian lnflasi 2025-2027. 

"Dalam upaya pengendalian inflasi di daerah, Bank Indonesia bersama TPID terus memperkuat kerangka kebijakan 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," ujar Rommy.

Dalam rangka mendukung keterjangkauan harga bahan pokok, selama bulan Januari sampai dengan Mei 2025 telah dilaksanakan ±30 kali sidak pasar di seluruh wilayah di Bangka Belitung baik yang dipimpin langsung oleh Kepala Daerah maupun oleh perwakilan instansi terkait. Sidak ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat terkait harga bahan pokok. 

Selain itu, Bank Indonesia juga turut mendukung penyelenggaraan Operasi Pasar dan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang diorkestrasi oleh Pemerintah Provinsi. Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus melakukan pemantauan perkembangan harga secara harian melalui Pusat lnformasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dapat dimanfaatkan dalam memonitor perkembangan harga pangan secara realtime.

BACA JUGA:Inflasi Gabungan Dua Kota di Babel Tetap Terjaga, Tanjungpandan Deflasi Terendah se-Sumatera

BACA JUGA:Angka Inflasi Terjaga, November 2022 Babel Alami Deflasi 0,11 Persen

Pada kerangka ketersediaan pasokan, Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait. Pada bulan Mei 2025, Bank Indonesia bersama TPID telah mendorong implementasi 4 (empat) Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dalam kerangka Business to Business (B2B) yaitu:

1. Kerja sama antara AA Frozen (Kabupaten Belitung Timur) dengan CV Wahana Sejahtera Foods (Kota Bekasi) tentang Perdagangan Komoditas Daging Ayam Beku.

2. Kerja sama antara AA Frozen (Kabupaten Belitung Timur) dengan CV Selamat Jaya (Kota Pangkalpinang) tentang Perdagangan Komoditas Sapi.

3. Kerja sama antara Tako Cabe Dayat (Kota Pangkalpinang) dengan UD Restu Bumi (Kabupaten Banyuwangi) untuk komoditas cabai.

4. Kerja sama antara Sumber Bawang (Kota Pangkalpinang) dengan PT Sumber Bawang lndotrading (Kabupaten Brebes) untuk komoditas bawang merah.

Selanjutnya, hingga bulan Mei 2025, telah dilaksanakan kegiatan operasi pasar murah sebanyak 68 kali di seluruh wilayah di Bangka Belitung yang diorkestrasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun inisiatif dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota. 

Bank Indonesia terus mendukung kegiatan operasi pasar dengan memfasilitasi distribusi pangan bagi distributor sehingga bahan pokok yang dijual di kegiatan operasi pasar lebih murah dibandingkan harga pasar. Melalui dukungan tersebut, diharapkan pelaksanaan operasi pasar murah menjadi lebih optimal dan memberikan manfaat secara meluas bagi masyarakat. 

BACA JUGA:Inflasi Bangka Belitung April 2025 Melandai, Bank Indonesia Terus Perkuat Sinergi Pengendalian Harga

BACA JUGA:Babel Alami Inflasi pada Maret 2025

Selain itu, GPM juga telah dilaksanakan sebanyak 16 kali di seluruh wilayah di Bangka Belitung, baik yang diorkestrasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, inisiatif dari masing-masing Pemerintah Daerah maupun inisiatif dari Badan Pangan Nasional. Bank Indonesia juga turut memfasilitasi penyelenggaraan GPM tersebut.

Kategori :