Babel Alami Deflasi pada Mei 2025, Ini Penyebabnya

Selasa 03-06-2025,09:32 WIB
Reporter : Ag
Editor : Jal

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Mei 2025, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0,89% (mtm), berbalik arah dibandingkan dengan April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 0,77% (mtm). Angka deflasi ini lebih rendah dibandingkan nasional yang juga mengalami deflasi sebesar 0,37% (mtm). 

Terjadinya deflasi bulanan Bangka Belitung disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 2,63% (mtm). Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan utamanya disumbang oleh cabai rawit, bayam dan cumi-cumi. 

Namun demikian, tekanan deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,24% (mtm).

Secara tahunan, Bangka Belitung tercatat mengalami inflasi sebesar 0,79% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan April yang mengalami inflasi sebesar 1,37% (yoy) dan juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,60% (yoy). lnflasi tahunan di Bangka Belitung utamanya disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (5,16% yoy) yakni emas perhiasan. 

Namun demikian, tekanan inflasi yang lebih dalam tertahan oleh penurunan indeks harga pada kelompok lnformasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan dengan deflasi sebesar 0,35% (yoy).

BACA JUGA:Bangka Belitung Alami Deflasi pada Februari 2025

BACA JUGA:Tarif Listrik Turun, Babel Alami Deflasi 0,85 Persen di Januari 2025

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, menjelaskan bahwa deflasi bulanan utamanya bersumber dari penurunan harga cabai yang diakibatkan oleh berlimpahnya stok cabai baik yang bersumber dari produksi lokal maupun dari luar Bangka Belitung. 

"Selanjutnya, pasokan ikan termasuk cumi-cumi dari nelayan yang semakin meningkat turut memberikan andil terhadap deflasi," ujar Rommy dalam siaran pers yang diterima Babel Pos, Selasa (3/6/2025). 

Secara spasial, seluruh wilayah yang disurvei lndeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi secara bulanan. 

Kabupaten Bangka Barat tercatat mengalami deflasi bulanan terdalam sebesar 1,07% (mtm). Kemudian diikuti oleh Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,86% (mtm) dan 0,81 % (mtm). Selanjutnya, Tanjungpandan tercatat sebagai daerah dengan deflasi terendah yaitu sebesar 0,73% (mtm). 

Secara tahunan, tiga wilayah IHK mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkalpinang sebesar 1,14% (yoy). Kemudian diikuti oleh Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,96% (yoy) dan 0,64% (yoy). 

Sementara itu, Tanjungpandan sebagai satu-satunya daerah yang mengalami deflasi secara tahunan sebesar 0,12 % (yoy).

BACA JUGA:Harga Ikan Turun, Babel Alami Deflasi di Oktober 2023

BACA JUGA:Dua Kota di Babel Deflasi 0,10 Persen, BI dan TPID Babel Terus Perkuat Program Pengendalian Inflasi Daerah

Kategori :