Para peneliti mengamati konsumsi kopi dengan menanyakan kepada orang-orang apa yang mereka makan dan minum selama periode 24 jam, lalu mengkategorikan jenis kopi yang diminum, kopi hitam atau kopi dengan gula dan/atau krim.
Para peneliti kemudian mengelompokkan peserta berdasarkan seberapa banyak kopi yang mereka minum menjadi bukan peminum, hingga satu cangkir per hari, dua cangkir per hari, dan tiga cangkir atau lebih per hari.
Karakteristik umum para peserta seperti gaya hidup dan demografi mereka dinilai.
BACA JUGA:Kamu Suka Kopi Tapi Gak Nyaman di Perut? Simak 3 Tips Ini
BACA JUGA:Ternyata Kopi Bisa Atur Berat Badan, Tapi...
Penelitian tersebut menggarisbawahi pentingnya menyesuaikan kebiasaan minum kopi agar selaras dengan tujuan kesehatan pribadi.
Meskipun menunjukkan bukti hubungan konsumsi kopi dengan peningkatan metabolisme gula, hasil penelitian juga mengingatkan kita bahwa tidak ada solusi yang universal.
Faktor-faktor seperti gaya hidup, kebutuhan metabolisme individu, dan bahkan kebiasaan budaya juga berperan penting dalam menentukan dampak keseluruhan kopi terhadap kesehatan.
BACA JUGA:Ketahui Jenis Kopi Putih, Rasa dan Manfaatnya
BACA JUGA:Kamu Sering BAB Setelah Minum Kopi, Mungkin Karena Ini