Sementara itu, Kabupaten Belitung Timur mengalami deflasi bulanan 0,14% (mtm) dan secara tahunan terjadi inflasi sebesar 0,30% (yoy). Deflasi bulanan ini bersumber dari komoditas ikan ekor kuning, kacang panjang, dan anggur.
BACA JUGA:Cara Memperlambat Proses Penuaan Kulit
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy menyampaikan bahwa capaian inflasi Bangka Belitung yang terjaga stabil dalam beberapa bulan terakhir merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi dan kolaborasi dalam pengendalian inflasi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, serta stakeholder terkait lainnya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Rommy mengingatkan bahwa pada bulan Desember 2024 terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai, seperti potensi lonjakan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
BACA JUGA:Tambang Timah Bergandengan Dengan Perkantoran Pemkab Basel, Fenomena Tak Biasa
”Sebagai antisipasi lonjakan harga perlu dipastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang," ujar Rommy dalam keterangan resminya, Selasa (3/12/2024).
Dalam rangka merespon potensi risiko inflasi ke depan, lanjut Rommy, Bank Indonesia bersama TPID terus memperkuat program pengendalian dalam kerangka kebijakan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
BACA JUGA:Tipikor Tanam Pisang Tumbuh Sawit Mulai Sidang Pekan Depan
"Untuk menjaga keterjangkauan harga pangan di masyarakat, akan tetap dilaksanakan operasi pasar bersinergi dengan Pemerintah Daerah, SPHP Bulog dan distributor. Selain itu, untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan di masyarakat, Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah memperkuat program ketahanan pangan melalui perluasan Kelurahan/Desa Tanggap Inflasi di 4 Desa/Kelurahan baru untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka menjaga kestabilan laju inflasi melalui kemandirian dan ketahanan pangan yaitu Kelurahan Parit Lanlang, Desa Mempaya, Desa Air Merbau, dan Kelurahan Sungai Daeng," tutur Rommy.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sugito Ikuti Arahan Mendagri Tito Dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024
"Dari sisi kelancaran distribusi, perlu dilakukan penguatan infrastruktur logistik untuk mendukung distribusi pangan dan mendorong kelancaran aktivitas bongkar muat termasuk penerapan prioritisasi penyeberangan kapal muatan logistik pangan di pelabuhan," sambungnya.
Sementara itu, lebih lanjut dikatakan Rommy, komunikasi efektif, Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder strategis lainnya akan melakukan sosialisasi dan edukasi publik mengenai langkah-langkah pengendalian inflasi melalui berbagai kanal media.
BACA JUGA:Tambang Dekat Perkantoran Pemkab Basel di Sidak, Ini Temuan Satpol Pp
Di samping itu, kata dia, forum TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bangka Belitung juga akan menggelar rapat koordinasi untuk memastikan inflasi ke depan tetap terjaga.
"Melalui sinergitas dengan seluruh pihak tersebut, Bank Indonesia berharap agar inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali ke dalam kisaran target 2,5%±1% untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.