Kemudian lomoditas Ikan laut, katanya, kerap menjadi komoditas penyumbang Inflasi, karena konsumsi masyarakat yang tergolong tinggi sementara pasokan berfluktuasi dipengaruhi faktor cuaca serta tingkat konsumsi masyarakat tergolong tinggi, terutama pada saat harga komoditas unggulan Babel seperti timah, sawit, karet, lada mengalami kenaikan harga.
BACA JUGA:Meong Bertamu ke Rumah Saudara Tiri, Lalu Gasak Dua HP, Duitnya Buat Beli Sabu
"Namun demikian, kami meyakini berbagai tantangan tersebut akan dapat dilalui dengan memperkuat sinergi dan inovasi program ketahanan pangan menuju stabilitas inflasi di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk itu dukungan seluruh OPD dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk turut menjaga stabilitas inflasi kedepan," kata Agus.
Disamping itu, ujar Agus, BI Babel juga berharap rangkaian kegiatan GNPIP 2023 ini dapat mendorong pengendalian inflasi di Bangka Belitung, sehingga dapat terus berada dalam kisaran target 3±1 persen (yoy) dengan sinergi dari Bank Indonesia bersama Kementerian/Lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholder terkait yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BACA JUGA:Kemenkumham Babel Lakukan Sosialisasi Daktiloskopi
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Babel Ahmad Yani mengucapkan terima kasih sekaligua memberikan apresiasi tinggi kepada BI dan TPID Babel yang telah menyelenggarakan Harvesting GNPIP 2023 sebagai upaya untuk memperkuat pengendalian inflasi dan sebagai aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kedepan tantangan kita lebih berat, karena target inflasi tahunan kita dibawah tiga persen, yang mana saat ini target inflasi kita masih dibawah empat persen. Jadi melalui kegiatan ini kita berharap bisa menjaga stabilitas inflasi Babel," tutupnya.(pas)