BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Dalam rangka memperkuat sinergi dan inovasi program-program pengendalian inflasi pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta mitra strategis lainnya menggelar harvesting Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023, Rabu (15/11/2023).
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Bola Pasir Putih Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang ini mengusung tema "Memperkuat Sinergi dan Inovasi Program Ketahanan Pangan Menuju Stabilitas Inflasi di Kepulauan Bangka Belitung".
BACA JUGA:Diberitakan Diminta Uang Damai, Pemilik Ponton: Kami Tidak Pernah Memberi Keterangan Kepada Wartawan
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah, lembaga, dan seluruh elemen masyarakat lainnya, sehingga angka inflasi di Kepulauan Bangka Belitung dapat terjaga stabil.
Dalam harvesting GNPIP kali ini, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai dari operasi pasar murah, panen raya virtual komoditas pangan, penyerahan PSBI alsintan, lomba memasak ikan air tawar, farmer's market, QRIS Experience, kas keliling dan hiburan/performance.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Provinsi Bangka Belitung Agus Taufik. Turut hadir Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Babel Ahmad Yani dan sejumlah perwakilan Forkopimda Provinsi Bangka Belitung.
BACA JUGA:Meong Bertamu ke Rumah Saudara Tiri, Lalu Gasak Dua HP, Duitnya Buat Beli Sabu
Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Provinsi Bangka Belitung Agus Taufik dalam sambutannya menyampaikan bahwa Harvesting GNPIP 2023 diselenggarakan sebagai upaya untuk memperkuat pengendalian inflasi dan sebagai aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"GNPIP ini merupakan upaya Bank Indonesia bersama dengan TPID untuk terus menjaga inflasi Bangka Belitung tetap dalam kisaran target 3±1 persen (yoy)," ujar Agus Taufik.
Seperti diketahui bersama, kata Agus, pada bulan Oktober 2023, gabungan dua kota di Bangka Belitung deflasi sebesar 0,31 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan di bulan sebelumnya sebesar 0,90 persen (yoy).
Secara tahunan, lanjutnya, inflasi gabungan dua kota di Bangka Belitung sebesar 3,80 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,55 persen (yoy). Namun masih berada di bawah kisaran target inflasi 3±1 persen (yoy).
Agus melanjutkan, secara garis besar terdapat tujuh program unggulan GNPIP yang diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia yaitu operasi pasar murah, perluasan kerjasama antar daerah (KAD), subsidi ongkos angkut, gerakan tanam dan replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alsintan dan saprotan, digitalisasi data & informasi dan koordinasi melalui HLM TPID.
BACA JUGA:Diberitakan Diminta Uang Damai, Pemilik Ponton: Kami Tidak Pernah Memberi Keterangan Kepada Wartawan
Terkait dengan tujuh program tersebut, Agus menambahkan, Bank Indonesia bersama dengan TPID di Bangka Belitung telah melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya 220 operasi pasar murah di tujuh kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, KAD dengan beberapa daerah seperti Jambi, Lampung, Jawa Timur, Brebes, Sumatera Selatan dan Simalungun, untuk menjaga pasokan pangan di Bangka Belitung dengan komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan daging sapi.
"Kemudian untuk subsidi ongkos angkut mendatangkan 20 ton Minyakita dari Sragen menuju Kabupaten Belitung dan pengiriman daging beku dari Jakarta menuju ke Kabupaten Belitung Timur," jelas Agus.