"Atas keberhasilan pengendalian inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menerima alokasi dana insentif fiskal kinerja tahun berjalan untuk kelompok kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi daerah periode pertama senilai Rp10,3 miliar. Kabupaten Bangka Barat juga mengembangkan program kemitraan closed loop agribisnis hortikultura sebagai tindak lanjut sinergi program capacity building bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program dimaksud dilakukan oleh petani unggulan di Bangka Belitung kepada kelompok Tani Eptilu Garut yang menjadi role model dan telah berhasill melakukan implementasi program closed loop," papar Faturachman.
BACA JUGA:Pj Gubernur Suganda: Bazar Hasil Perikanan Sebagai Upaya Pengendalian Inflasi
Karena itu, ditambahkannya, Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah mendorong program-program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) antara lain melalui peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas hortikultura dan pangan lainnya terutama aneka cabai, bawang merah, sayur mayur, dan ikan air tawar.
Upaya-upaya tersebut, sambungnya, melibatkan kelompok tani, pondok pesantren, kelompok wanita tani, PKK, dan mitra lainnya guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar Bangka Belitung.
BACA JUGA:Agenda Pengendalian Inflasi Masa Depan
"Koordinasi TPID dengan Satgas Pangan, para petani, dan distributor pangan juga terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan pasokan pangan di Bangka Belitung, termasuk penguatan KAD antar dan intra-provinsi," tutup Faturachman.(*)