BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Inflasi gabungan dua kota di Provinsi Bangka Belitung tetap terjaga pada level yang rendah yaitu sebesar 0,40% (mtm) atau 2,14% (yoy).
Secara tahunan, angka inflasi Babel pada bulan Juli 2023 menempati peringkat ke-7 provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia. Angka inflasi pada periode ini juga lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 2,81% (yoy), serta berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 3,08% (yoy).
BACA JUGA:Mendagri: Angka Inflasi Kepulauan Bangka Belitung Terendah
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,24% (ytd). Pencapaian inflasi di Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3+1%.
BACA JUGA:Inflasi Gabungan Dua Kota di Babel Tetap Terjaga, Tanjungpandan Deflasi Terendah se-Sumatera
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman mengatakan, inflasi bulanan (mtm) gabungan dia kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung utamanya disumbangkan oleh komoditas angkutan udara, obat dengan resep, dan ikan tongkol. Sebaliknya, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan adalah ikan selar dan bawang merah.
"Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter," ujar Faturachman dalam siaran pers yang diterima Babel Pos, Selasa (1/8/2023).
BACA JUGA:Mendagri: Inflasi Bangka Belitung Terendah se-Indonesia
Faturachman menyebutkan, secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,29% (mtm) atau secara tahunan sebesar 1,83% (yoy) dengan IHK 114,95. Inflasi bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, obat dengan resep, dan ikan kembung. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.
Sementara itu, kata dia, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi bulanan 0,58% (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 2,69% (yoy) dengan IHK 120,42. Inflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, ikan tongkol, dan ikan bulat.
"Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas bensin, beras, dan angkutan udara," jelasnya.
BACA JUGA:Mendagri: Inflasi Indonesia Relatif Terkendali
Dikatakan Faturachmam, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangka Belitung terus memperkuat program-program pengendalian inflasi daerah. TPID dan Bulog terus menggalakkan Operasi Pasar/Pasar Murah, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, sidak pasar, perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik intra maupun antarprovinsi bersinergi dengan stakeholders terkait.
Pada tahun 2023 (hingga Juli 2023), lanjut Faturachman, telah terlaksana 194 kali operasi pasar/pasar murah dan SPHP di Bangka Belitung. Pemerintah Provinsi juga melanjutkan operasi pasar murah dengan skema subsidi dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah yang diselenggarakan di 16 titik yang mencakup 7 kab/kota se-Babel hingga akhir tahun 2023.
BACA JUGA:Inflasi Terkendali, Wako Molen Apresiasi Kerja Keras Bersama