Dikatakan Majid, selaku paman yang tahu persis sang keponakan, ia kemukakan Redho itu sangat aktif dengan berbagai kegiatan. Termasuk aktif di Pramuka. Itu sebabnya banyak yang mengenal dia.
BACA JUGA:Redho Remaja Aktif, Ikut Pramuka, Finalis Duta GenRe Jogja
Majid menyatakan, Redho adalah bungsu dari 3 bersaudara. Kesehariannya selama ini tidak ada yang aneh.
Ketika menempuh kuliah di Jogja pihak keluarga tak ada mendengar kabar yang nyeleneh.
Sementara itu, Polisi masih terus mengungkap motif sebenarnya dalam kasus mutilasi di Sleman. Saat ini pihak kepolisian telah menangkap dua pelaku berinisial W dan RD dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan sejumlah fakta-fakta hukum terkait kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Di sisi lain, Kalangan mahasiswa -teman-teman Redho Tri Agustian--, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)-- tampaknya juga terus mengikuti perkembangan pengusutan kematian tragis sahabat mereka itu.
BACA JUGA:2 Hari Dikabarkan Hilang, WhatsApp Redho Masih Aktif, Pesan Dibaca
Memang, meski hasil tes DNA belum keluar, namun kuatnya indikasi bukti-bukti awal bahwa korban adalah Redho asal Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), --kalangan sahabat dan mahasiswa UMY langsung menyikapi dengan doa bersama.
''Kami berterima kasih, ini adalah bukti menunjukkan bahwa keponakan kami Redho diterima dan dikenal baik oleh teman-temannya,'' paman Redho Abdul Majid.
Sementara, dari kampus juga mengakui bahwa sosok Redho merupakan mahasiswa yang baik dan itu terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang hadir untuk turut mendoakannya.(red)