BABELPOS.ID.- Motif dibunuhnya Redho Tri Agustian (20) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ---yang diduga dimutilasi oleh kedua temannya di Sleman, Yogyakarta--, masih misteri.
Redho Tri Agustian sebelumnya dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7/2023). Dan perihal hilangnya Redho ini juga tersebar di grup-grup Medsos di Pangkalpinang, Povinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai daerah asalnya.
''Tak ada yang aneh sebelum dia dinyatakan hilang itu. Anaknya memang aktif,'' ujar pamannya, Abdul Majid.
Rabu (12/7/2023), ia ditemukan di lingkungan Turin Sleman, seiring dengan diringkusnya pula dua terduga pelaku, yaitu W W warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD asal DKI Jakarta.
BACA JUGA:Waliyin, Pelaku Mutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Pembunuh Berdarah Dingin
Redho memang aktif berorganisasi. Salah satunya Pramuka di Pangkapinang, Babel.
Ia lulusan SMA Negeri 4 Pangkalpinang, Di Yogya dia duta Perencanaan Generasi DIY (genre) tahun 2023, serta bagian dari tim olahraga Rex Requm Qeon Academy.
BACA JUGA:Dugaan Korban Mutilasi. Keluarga Redho Masih Tunggu Hasil Tes DNA
Hilangkan Jejak
Kedua pelaku sempat panik setelah Redho tak bernyawa. Nah, untuk menghilangkan jejak, korban dimutilasi dan disebarkan.
Setelah selesai mereka melakukan menghilangkan barang bukti, mereka kembali ke indekos kemudian. Pelaku RD yang berasal dari luar jakarta kembali ke domisilinya.
BACA JUGA:Permahi Babel Minta Pelaku Mutilasi Dihukum Mati!
Terhadap kejadian tersebut, penyidik Ditreskrimum menjerat para pelaku pasal di antaranya Pasal 340 diancam karena pembunuhan berencana dengan ancaman paling lama 20 tahun.
BB dari Kosan Pelaku
Kosan pelaku W tampaknya menjadi sorotan penyidik Polda DIY. Sejumlah barang bukti disita polisi dari kamar kos pelaku, yakni sebilah pisau, palu, ember, kompor gas, serta panci berukuran cukup besar.