BABELPOS.ID.- Di tengah berbagai penistaan, Islam terus berkembang pesat. Meski kadang muncul pandangan-pandangan sesat seperti yang tengah menghangat oleh Pimpinan Ponpes Indramayu, Jawa Barat, Al Zaytun, Panji Gumilang saat ini, takkan mengurangi keyakinan akan kebenaran Islam.
Tak bisa dielakkan jika kemudian Umat islam bergolak oleh Kelakuaan pria tua itu.
Ajaran Nabi Muhammad terus berkembang sampai begitu banyak tokoh dunia mengaguminya.
Itu juga yang membuat Michael H. Hart (lahir 27 April 1932) yang seorang astrofisikawan Yahudi-Amerika, dan separatis kulit putih, menulis buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History.
Dan menempatkan Nabi Muhammad nomor 1 dari 100 tokoh berpengaruh sepanjang masa.
BACA JUGA:Ketua MUI Indramayu, KH Moh Syatori SH MA, Tegaskan: Syariat Al Zaytun Sangat Berbeda
100 Tokoh Dunia
Saat Hart mempresentasikan bukunya itu di London, kontan ia diejek dan diinterupsi. Ini dapat ditebak, karena berada di tengah non muslim. Namun justru di situ Hart dengan gamblang mengemukakan alasan dan dasarnya yang membuat semua yang hadir di auditorium saat itu hanya bisa diam, sehingga gedung menjadi hening.
Hart mengatakan, Nabi Muhammad berdiri tegak sendirian tahun 611 dan menyatakan bahwa dia adalah Nabi utusan Allah.
Hanya ada 4 orang yang percaya beliau saat itu, yaitu istrinya, sahabatnya, dan 2 orang anak kecil.
BACA JUGA:Pendiri Al Zaytun Syech Panji Gumilang Bilang, Nabi Zulkifli Tinggal di Jawa Bangun Borobodur
''Tapi lihatlah sekarang, setelah lebih dari 1400 tahun, pengikut muslim di seluruh dunia lebih dari 1 miliar. Dan akan terus bertambah. Jadi Nabi Muhammad jelaslah bukan pembohonhg. Karena kebohongan tak akan bertahan lebih dari 1400 tahun. Dan Anda tidak akan pernah mampu membohongi 1 miliar manusia,'' ujar Hart tegas.
''Cobalah renungkan setelah yang terjadi selama ini, umat muslim tak pernah ragu untuk mengorbankan jiwa raga mereka jika ada yang menodai nama baik nabi mereka,'' lanjut Hart lagi.
Buku ini berisi tentang 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia yang berasal dari berbagai bidang.
Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan peringkat bukanlah tingkat kepintaran, kekuatan ataupun kehebatan, melainkan tingkat pengaruh dan seberapa besar tokoh tersebut mengubah arah sejarah, mendorong kebangkitan dan kejatuhan peradaban, serta menentukan langkah takdir jutaan manusia.