Nilai ekspor timah Babel pada Agustus 2025 turun 13,88 persen

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga.--
BABELPOS.ID - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah Kepulauan Babel pada Agustus 2025 mencapai 104,12 juta dolar Amerika Serikat atau turun 13,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya 120,90 juta dolar AS.
"Secara year on year, nilai ekspor timah Agustus tahun ini terkontraksi 45,38 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Kamis.
BACA JUGA:Disahkan MK, Bangka Jadi Episode Penutup Pilkada Ulang 2025 dengan Penuh Apresiasi
Ia mengatakan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, di mana Tiongkok menjadi negara tujuan utamanya.
"Selama Januari hingga Agustus tahun ini, sebanyak 25,71 persen ekspor timah Kepulauan Babel dikirim ke Tiongkok dengan nilai sebesar 257,08 juta dolar AS," ujarnya.
BACA JUGA:Dinkes Bangka Sosialisasikan Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Kabupaten Bangka
BACA JUGA:Dinkes Bangka Sosialisasikan Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Kabupaten Bangka
Ia menyatakan ekspor timah Kepulauan Babel ke Singapura sebesar 22,34 persen, Korea Selatan 13,75 persen dan selanjutnya India serta Belanda.
Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 78,58 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia.
"Total nilai ekspor kelima negara tujuan tersebut pada Januari hingga Agustus 2025 sebesar 785,57 juta dolar AS," katanya.
BACA JUGA:Keluarga Mahasiswa FH UBB Gelar Lawfair 2025 di Taman Wilhelmina Pangkalpinang
BACA JUGA:Keluarga Mahasiswa FH UBB Gelar Lawfair 2025 di Taman Wilhelmina Pangkalpinang
Ia menambahkan nilai ekspor Januari hingga Agustus tahun ini dibandingkan dengan Januari-Agustus 2024 (c-to-c), terjadi pertumbuhan ke 5 negara terbesar tujuan ekspor timah yaitu sebesar 37,61 persen.
"Tiongkok tumbuh 78,28 persen, Singapura dan Korea Selatan tumbuh sebesar 174,49 persen dan 14,51 persen, hanya India yang terkontraksi sebesar 49,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: