IMM Babel Kritik Konflik Gubernur Hidayat dan Wagub Hellyana: Miris, Bangka Belitung Sedang Tak BERDAYA

Handika Yuda Saputra --Foto: ist
BACA JUGA:Konsumsi Kratom, Adu Mulut Berujung Pembunuhan di Desa Beriga
Konflik ini juga memunculkan dampak psikologis dalam tubuh birokrasi daerah. Aparatur Sipil Negara yang seharusnya menjadi pelaksana program malah terjebak dalam loyalitas yang dipertanyakan. Beberapa pejabat bahkan dilaporkan dicopot dari jabatannya secara sepihak karena dianggap tidak sejalan. Praktik semacam ini telah menciptakan iklim kerja yang tidak sehat, memperbesar potensi korupsi, dan melemahkan profesionalisme dalam pelayanan publik. Hal ini menjadi catatan penting yang disampaikan oleh IMM, ketika birokrasi dipolitisasi, maka rakyat akan kehilangan hak atas pelayanan yang adil dan berkualitas.
DPD IMM Bangka Belitung mengingatkan seluruh pemangku kebijakan agar menyadari bahwa jabatan adalah amanah, bukan alat pertarungan kekuasaan. Dalam sebuah demokrasi yang sehat, pemimpin harus mampu mengelola perbedaan, bukan menjadikannya bahan konflik.
“Kami mendesak keduanya duduk bersama dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat,” kata Handika.
Sebab menurut mereka, publik bukan hanya berhak menuntut pertanggungjawaban kinerja, tetapi juga berhak menuntut etika dan moralitas dalam kepemimpinan.
Bagi IMM, Bangka Belitung adalah rumah bersama yang harus diselamatkan dari kehancuran akibat konflik egois. DPD IMM bahkan menyatakan siap menggerakkan aksi besar-besaran jika situasi terus memburuk tanpa penyelesaian konkret.
“Kita tidak boleh diam. Ini saatnya kita hadir sebagai kekuatan moral bangsa. Jika bukan kita yang menjaga integritas demokrasi di daerah, lalu siapa lagi?” tegas Handika.
IMM merasa miris provinsi dengan potensi tambang, laut, dan pariwisata yang luar biasa ini justru terperosok dalam kelumpuhan pemerintahan. "Ketika pemimpin sibuk menata strategi kekuasaan, rakyat justru kehilangan arah dan kepercayaan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka Bangka Belitung akan menjadi contoh tragis dari daerah yang gagal karena konflik elit. Ini bukan sekadar krisis politik, ini adalah kegagalan kemanusiaan. Sebab, pada akhirnya, yang menjadi korban bukan hanya sistem, tapi juga harapan," imbuhnya.
"Miris, Babel kini tak berdaya".
"DPD IMM Bangka Belitung telah menyuarakan kebenaran yang tak banyak berani dikatakan: bahwa sudah saatnya pemimpin yang gagal bersatu untuk mundur, atau bersatu untuk bekerja. Tak ada lagi ruang untuk bersembunyi di balik jabatan. Tak ada lagi tempat bagi aktor politik yang hanya mementingkan kepentingan elektoral semata. Bangka Belitung harus diselamatkan. Dan penyelamatan itu hanya mungkin jika rakyat mulai bicara, mahasiswa mulai bergerak, dan elite politik mulai sada, bahwa kekuasaan tanpa keberanian untuk melayani hanyalah kehancuran yang ditunda," pungkasnya.
BACA JUGA:Kasus Ventilator, IMM Babel Desak Reformasi SDM RSUP Babel, Sampaikan 4 Tuntutan ke Gubernur Hidayat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: