Laut Lestari, Bisnis Berkelanjutan: Ini Strategi PT Timah Jaga Ekosistem Laut dengan Aritificial Reef

Laut Lestari, Bisnis Berkelanjutan: Ini Strategi PT Timah Jaga Ekosistem Laut dengan Aritificial Reef

--

BACA JUGA:Truk Tarik Truk Mogok Ditabrak Truk di Desa Bikang, Satu Korban Meninggal Dunia, Truk Ringsek

Menurutnya, aktivitas penambangan yang berdampak pada penurunan kualitas perairan laut dan gangguan biota laut harus melakukan program reklamasi laut meskipun kegiatannya berpusat di darat.

Hal ini sebagai upaya untuk menjaga ekosistem laut.

Indra menjelaskan, terumbu buatan yang telah ditenggelamkan PT Timah terbukti dapat menjadi habitat baru bagi biota laut di lokasi penenggelaman.

Lokasinya telah menjadi fishing ground baru bagi nelayan dan dapat dikembangkan untuk wisata menyelam dan memancing

BACA JUGA:Truk Tarik Truk Mogok Ditabrak Truk di Desa Bikang, Satu Korban Meninggal Dunia, Truk Ringsek

“PT Timah telah menjadi perusahaan yang aktif merestorasi ekosistem laut dengan melakukan program reklamasi laut.

Secara umum kegiatan ini telah meningkatkan nilai dari ekosistem laut sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan yang mereka lakukan, penenggelaman terumbu buatan, taman karang, tempat penampungan ikan, atraktor cumi, dan rumpon yang telah dilakukan sangat potensial dikembangkan menjadi wisata bahari dan perikanan.

BACA JUGA:Kontrak Lionel Messi Berakhir 2025, Lanjut Kemana?

Program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah juga telah dirasakan langsung manfaatnya oleh nelayan, seperti yang disampaikan salah satu nelayan di Desa Tanjung Kubu, Kabupaten Bangka Selatan, Rispandi.

Rispandi mengatakan bahwa keberadaan terumbu buatan di perairan Tanjung Kubu telah meningkatkan hasil tangkapan mereka. Selain itu, mereka sudah tidak perlu melaut terlalu jauh.

“Banyak manfaat yang dirasakan nelayan Tanjung Kubu dengan adanya fish shelter ini, kami sudah tidak perlu jauh lagi melaut karena ikan-ikan sudah ngumpul di fish shelter. Tadi juga tidak terlalu jauh dari pantai dan tidak lama umpan pancing sudah dimakan ikan,” ujarnya.

BACA JUGA:Vivo S30 Pro Mini Meluncur Jadi X200 FE, Tetap Mungil, Bawa Kamera ZEISS

“Sebelumnya nelayan memperoleh hasil tangkapan berangkat subuh pulang sore penghasilan hanya 10 kg sekarang sehari bisa 50 kg hasil tangkapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: