Nusakambangan Panen Perdana, Bangun Lumbung Ketahanan Pangan dan Beri Kesempatan Warga Binaan

--
BACA JUGA:70.838 Permohonan KI Pada Triwulan I 2025, Tanda Masyarakat Mulai Sadar Pentingnya Pelindungan KI
"Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kami mampu memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk terlibat dalam program mulia ini sebagai bagian dari pembinaan.
Kembali ke masyarakat menjadi warga yang berketerampilan dan diharapkan dapat berperan positif dalam pembangunan negara," jelasnya lagi.
Salah satu warga binaan yang bekerja di ladang jagung mengungkapkan suka citanya telah diberikan kesempatan untuk bekerja.
"saya senang sekali karena mendapatkan pengetahuan di bidang pertanian, saya banyak belajar.
Saya jadinya punya rencana untuk bertani setelah bebas dari lapas. Saya juga dapat premi (bayaran) dari bekerja di ladang. Dapet ilmu, dapat uang," ujarnya sumringah.
BACA JUGA:Gubernur Hidayat dan Wagub Hellyana Tiba di Babel, Disambut Forkopimda dan Pejabat Pemprov
Warga binaan yang bekerja di area- area ketahanan pangan Nusakambangan adalah warga binaan yang sudah masuk tahap program asimilasi dan sudah melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) .
Warga binaan yang bekerja di area tersebut sekitar 200 orang
BACA JUGA:Gubernur Hidayat dan Wagub Hellyana Tiba di Babel, Disambut Forkopimda dan Pejabat Pemprov
Pulau Nusakambangan yang digadang-gadang sebagai lumbung ketahanan Nasional juga membangun sarana dan produk pendukung, yaitu Fly Ash and Bottom Ash (FABA), Balai Latihan Kerja (BLK) serta pembangunan jalan sekitar 11 Km.
Semua program ketahanan pangan berikut dukungannya, merupakan hasil kolaborasi dengan banyak stakeholder.
stakeholder yang digaet untuk program ketahanan pangan dan pendukungnya antara lain bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU, beberapa perusahaan, yayasan dan NGo (organisasi non pemerintah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: