PLN dan Masdar Tandatangani MoU Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Indonesia

Foto tampak udara PLTS Terapung Cirata 192 MWp yang berada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. PLN tengah melakukan kajian bersama Masdar untuk potensi ekspansi pembangkit ramah lingkungan tersebut.--
BABELPOS.ID,ABU DHABI - PT PLN (Persero) bersama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar menjajaki kerja sama pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia.
BACA JUGA:Aturan Baru Terbit, Royalti Timah Naik Progresif 3 Sampai 10%
Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (8/4/2025) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon.
BACA JUGA:Royalti Timah Naik, DBH Babel Bakal Naik Segini, Ini Penjelasan BPJ Ketua Komisi XII DPR
Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga menandatangani Principles of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Terapung Cirata.
Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak November 2023 dengan kapasitas 192 Megawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton per tahun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan PLN terus berkomitmen terhadap transisi energi di Indonesia.
Upaya ini salah satunya dilakukan melalui kolaborasi global, dalam hal ini dengan Masdar.
“PLN berkomitmen penuh memimpin transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan Masdar ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama menanggulangi krisis iklim global.
Melalui peningkatan kapasitas energi terbarukan, kami tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menguatkan kedaulatan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: