Ramah Lingkungan dan Berdampak Sosial, Ini Komitmen Nyata BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan

Ramah Lingkungan dan Berdampak Sosial, Ini Komitmen Nyata BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan

Direktur Utama BRI Sunarso--

Kemudian, dalam pengelolaan tenaga kerja, perusahaan menerapkan Human Capital Management.

Sementara itu, dalam hubungannya dengan masyarakat, BRI menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Tangguh! Baterai Galaxy A56 Tahan 2 Hari

Sedangkan, untuk pilar Ketiga yakni Governance, BRI juga secara konsisten memperkuat Tata Kelola sembari Perseroan terus menyelaraskan praktik bisnisnya dengan standar etika global guna menghindari praktik greenwashing, serta meningkatkan pengelolaan risiko terkait ESG, termasuk risiko siber di era digital.

BACA JUGA:PT Timah Dukung Penerbit Buku Perjuangan H. AS. Hanandjoeddin dalam Arsip

Sebagai upaya nyata dalam mendukung keuangan berkelanjutan, BRI telah menyalurkan sustainability finance alias pembiayaan berkelanjutan dalam bentuk Green Loan dan Social Loan.

Tercatat, hingga Desember 2024, BRI telah menyalurkan kepada kegiatan usaha berkelanjutan yaitu Green Loan sebesar Rp86,6 triliun.

Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

BACA JUGA:PT Timah Dukung Penerbit Buku Perjuangan H. AS. Hanandjoeddin dalam Arsip

Kemudian, dari sisi liabilitas, BRI telah menjalankan sustainable funding activities melalui penerbitan Green Bond dengan total nilai Rp13,5 triliun, yang terdiri dari beberapa tahap sejak 2022.

Adapun, penerbitan Green Bond tahap 1 senilai Rp5 triliun pada 21 Juli 2022. Dirinya menyebut obligasi hijau BRI selalu mengalami oversubscribe, mencerminkan tingginya minat pasar terhadap instrumen keuangan berkelanjutan.

Setelah sukses di tahap pertama, BRI kembali melanjutkan penerbitan green bond tahap 2 senilai Rp6 triliun pada Oktober 2023 dan green bond tahap 3 senilai Rp2,5 triliun pada 20 Maret 2024.

BACA JUGA:Operasi Ketupat Kapolda Berpesan Supaya Personil Quick Respon

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menekankan bahwa penerapan ESG bukan sekadar kewajiban, tetapi telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang dapat meningkatkan value perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan.

“Di pasar modal Indonesia saat ini, investasi berkelanjutan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, tercermin dari peningkatan nilai aset kelolaan dari produk investasi pasif yang bertema ESG,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: