Ini Kuliner dari Kabupaten Bangka yang Telah Tercatat Sebagai kekayaan intelektual Komunal

--
PANGKALPINANG – Kadiv Yankum Kanwil Kemenkum Babel Kaswo, selasa ( 11/3) mengatakan bahwa saat ini sudah tercatat sebanyak 15 Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari kabupaten Bangka , Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) adalah Kekayaan Intelektual yang kepemilikannya bersifat komunal dan memiliki nilai ekonomis dengan tetap menjunjung tinggi nilai moral, sosial, dan budaya bangsa.
Kekayaan Intelektual Komunal terdiri atas Ekspresi Budaya Tradisional, Pengetahuan Tradisional, Sumber Daya Genetik, Indikasi Asal dan Potensi Indikasi Geografis.
Pengetahuan Tradisional adalah Karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat tertentu.
Saat ini ada 7 kuliner yang merupakan Pengetahuan Tradisional dari Kabupaten Bangka yang telah tercatat di Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum yakni Begutok/Gegutok, Kue Kujo Bangka, Kelesan, Kretek Bangka, , Otak-otak Belinyu, Ayam Tim Jurung, dan Pantiaw Belinyu
1. Begutok / Gegutok merupakan makanan ciri Khas dari Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Ciri khas makanan Begutok adalah menggunakan ikan. awalnya dulu, memanfaatkan Ikan – Ikan hasil tangkapan yang tidak habis dijual, selain diasinkan dibuat pula menjadi olahan Begutok.
2. Kue Kujo. Saat Perayaan 1 Muharram, setiap Rumah di Kelurahan Kenanga, Sungailiat selalu menyiapkan sajian ini untuk menjamu tamu / warga yang bersilaturahmi ke rumah warga. Kue Kujo menjadi hidangan pembuka yang disajikan sebelum hidangan lainnya. Citarasa kue ini adalah manis, lalu teksturnya lembut dan berminyak dan disajikan di atas daun pisang.
3. Kelesan atau lebih dikenal dengan empek-empek merupakan salah satu kuliner khas dari Kecamatan Belinyu. berbahan dasar dari ikan dengan campuran tepung cara makannya bisa direbus dan bisa digoreng. Kelesan biasanya menggunakan ikan ciu dari laut Belinyu dan menggunakan cuka jeruk kunci.
4, Otak-otak Belinyu adalah salah satu makanan khas Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Otak-otak umumnya dibuat dengan olahan hasil laut seperti ikan tenggiri, kemudian dibalut dengan daun pisang lalu di bakar/panggang dan dihidangkan dengan cocolan cuka merah terasi dan cuka tauco. Di Belinyu, otak-otak ikan ini diproduksi oleh masyarakat etnis Tionghoa dan menjadi makanan paling favorite baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
5. Ayam Tim Desa Jurung adalah makanan khas tradisional yang berasal dari Desa Jurung ,Kecamatan Merawang .Proses pembuatannya dengan Ayam Kampung berumur tua. Dimasak selama 3 hingga 4 jam dengan metode tradisional. Dengan wadah yang diletakkan di atas pasir dan dipanaskan diatas api. Agar beraroma khas , Bumbu kering dibungkus dalam kain tipis dan ditambahkan sayur lobak yang diasinkan.. Ayam Tim Jurung biasanya disajikan dalam acara besar di Desa Jurung.
6. Pantiaw Beras Belinyu adalah makanan khas dari Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Makanan ini terbuat dari beras dan sedikit tepung kanji atau sagu, dengan kuah bumbu ikan yang ditumis dan dihaluskan. Cara menyajikannya adalah dengan menaruh Pantiaw dalam piring atau mangkuk, menambahkan bumbu tumis, menyiram air hangat, mengaduk, dan siap dinikmati.
7.Kretek Bangka adalah cemilan khas Bangka yang terbuat dari ikan laut, seperti ikan tenggiri, yang dicampur tepung sagu. Makanan ini berbentuk bulat dan berwarna putih, sangat populer di kalangan masyarakat dan wisatawan. Teksturnya yang renyah membuatnya digemari. Kretek sering dibawa sebagai oleh-oleh dan bisa dinikmati dengan hidangan berkuah atau bersama nasi.
Kakanwil Kemenkum Kepulauan Bangka Belitung Harun Sulianto menjelaskan bahwa pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) bertujuan untuk memberikan pelindungan hukum sehingga mencegah penyalahgunaannya oleh pihak lain.
pengetahuan tradisional perlu dilindungi dan dilestarikan untuk menjaga identitas budaya ,karena diwariskan dari generasi ke generasi . selanjutnya diperlukan kebijakan daerah agar pengetahuan tradisional tsb dilakukan Upaya promosi dan komersialisasi sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi Masyarakat pemiliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: