Dijanjikan Gaji Besar, 60 Warga Babel Jadi Korban TPPO di Myanmar

Dijanjikan Gaji Besar, 60 Warga Babel Jadi Korban TPPO di Myanmar

Kepala Dinas Tenaga Kerja Babel, Elias Gani. --

Hal ini akan berlanjut dengan pertemuan yang dijadwalkan Jumat, 07 Maret 2025 di Jakarta bersama Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung, Elius Gani dengan pihak P2MI. 

BACA JUGA:Mencari Tempat Bukber di Toboali, D'fortune Place dan Green Lesehan Solusinya

BACA JUGA:Sambut Lebaran, BI Babel Buka Layanan Penukaran Uang Rupiah, Siapkan Rp1 Triliun

“Nanti setelah kita konsultasikan, maka kita juga akan melakukan langkah selanjutnya untuk proses pemulangan para WNI tersebut ke Babel, karena bagaimanapun mereka  adalah warga kita yang ke depan perlu dibekali keterampilan, peningkatan kapasitas dan sebagainya, supaya tidak lagi menjadi korban TPPO," ujar Sugito ditemui Babel Pos disela-sela Safari Ramadan 1446 bersama Gubernur Babel terpilih Hidayat Arsani dan Forkopimda, MUI dan Ormas Islam di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Kamis (05/03/2025) malam.

BACA JUGA:Sambut Lebaran, BI Babel Buka Layanan Penukaran Uang Rupiah, Siapkan Rp1 Triliun

Sugito menyebut dalam jangka panjang harus dilakukan pencegahan agar hal-hal semacam ini tidak terjadi, karena kejadian ini adalah salah satu kasus yang bisa menjadi pembelajaran bagi semua masyarakat agar semakin paham dan tetap berhati-hati.

Maka dari itu diperlukan sosialisasi, edukasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat bahwa untuk ke luar negeri tentu harus menggunakan jalur resmi sesuai dengan aturan yang ada.

BACA JUGA:Iptu Januardi Resmi Jabat Kasih Humas Polres Bangka Barat

Ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar jangan hanya asal berangkat, tetapi ke depankan punya skill atau keterampilan, karena  bekerja di luar negeri tanpa keterampilan, maka dikhawatirkan bisa jatuh dalam kasus seperti TPPO ini yang merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime). 

Ia mengaku belum bisa memastikan apakah para WNI asal Babel tersebut memang bekerja sebagai scammer atau admin judi oline yang banyak diberitakan di media.

BACA JUGA:Iptu Januardi Resmi Jabat Kasih Humas Polres Bangka Barat

"Namun yang jelas karena mereka ini bekerja di luar negeri lewat jalur ilegal, mengarah kepada TPPO, maka boleh jadi mengarah kepada hal-hal yang negatif, sehingga mereka dimanfaatkan sebagai apa, sebagai apa, makanya nanti kita ingin jelas semuanya datanya sekaligus kondisinya,” ujar Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.

BACA JUGA:Penyidikan Tanah Dihentikan, Seorang Buruh Praperadilankan Polda

Sugito juga mengaku sudah menerima informasi bahwa sebagian WNI ini, sampai saat ini sudah diamankan di pusat penampungan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau, namun apakah ini sudah semua WNI Babel yang dimaksud atau baru sebagiannya, maka P2MI masih akan mengkroscek datanya. 

BACA JUGA:Spesifikasi Xiaomi Watch S4 dan Smart Band 9 Pro yang Baru Diluncurkan Xiaomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: