Cuaca Ekstrem, Ombudsman Babel Imbau Pemda Susun Strategi Mitigasi

Cuaca Ekstrem, Ombudsman Babel Imbau Pemda Susun Strategi Mitigasi

Kunjungan Kepala Ombudsman RI Provinsi Babel ke BMKG Pangkalpinang. --Foto: ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Guna mengawal pemberian layanan informasi prima mengenai perkiraan keadaan cuaca di wilayah Bangka Belitung, Ombudsman Babel melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang pada Selasa (14/01/2025). Kunjungan yang dipimpin oleh Shulby Yozar Ariadhy selaku Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta tim diterima langsung oleh Tri Agus Pramono selaku Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperoleh informasi tata kelola layanan informasi mengenai perkiraan cuaca di wilayah Bangka Belitung kepada masyarakat.

“Mengingat belakangan ini cuaca ekstrem seperti angin kencang, gelombang tinggi, dan pasang air laut, banjir pesisir yang melanda wilayah Bangka Belitung cukup sering terjadi, penting bagi kami melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Meteorologi Depati Amir. Kami perlu menghimpun informasi mengenai strategi penyebarluasan informasi perkiraan cuaca ekstrem tersebut kepada seluruh masyarakat di Bangka Belitung," kata Yozar. 

BACA JUGA:Ribuan Aduan Masyarakat Masuk ke Ombudsman Babel Sepanjang 2024, Masalah Ini Paling Banyak

BACA JUGA:Ini Temuan Ombudsman Terkait Maladministrasi Penerbitan RKAB Pertambangan 2021-2024

Dalam kunjungan tersebut juga dibahas bagaimana pola koordinasi antara BMKG dengan Pemerintah Daerah selama ini. Ombudsman ingin mengetahui apakah selama ini pemerintah daerah sudah maksimal menggunakan data prakiraan cuaca yang selalu disajikan oleh BMKG. Karena salah satu standar pelayanan publik yang diamanatkan dalam UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat. 

“Ombudsman sangat mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang ada di Bangka Belitung dalam membuat kebijakan atau strategi mitigasi bencana atau cuaca ektrem di daerahnya masing-masing. Apalagi secara rutin BMKG sudah sangat sigap menyajikan informasi prakiraan cuaca. Idealnya data tersebut dapat digunakan untuk melakukan mitigasi dan antisipasi bahaya cuaca ekstrem tersebut," tambah Yozar. 

Hal serupa juga disampaikan Tri Agus Pramono selaku Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir yang menyatakan bahwa sampai dengan bulan februari 2025 memang berpotensi terjadi bencana seperti banjir pesisir dan angin kencang mungkin saja terjadi. BMKG berharap ada peranan aktif dari pemerintah dan stakeholder terkait dalam menindaklanjuti dan meneruskan informasi perkiraan cuaca menjadi sangat penting. Harapannya, informasi dan dukungan data cuaca yang diberikan dapat dimanfaatkan pemerintah daerah sebaik-baiknya, serta sampai kepada seluruh masyarakat di Bangka Belitung.

BACA JUGA:Anugerah Pelayanan Publik 2024, Ombudsman Ajak Perkuat Digitalisasi dan Tindaklanjut Pengaduan

BACA JUGA:Ombudsman RI Tinjau Program Asuransi Nelayan di Bangka Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: