Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso mewakili Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN terus berupaya menggenjot pemanfaatan EBT sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia, salah satunya melalui--

BACA JUGA:PLN Dukung Kemandirian Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Program TJSL Desa Berdaya

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN terus berupaya menggenjot pemanfaatan EBT sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Upaya ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, di sisi lain juga membawa dampak positif langsung untuk masyarakat.

BACA JUGA:Peduli Pendidikan Anak Usia Dini, Srikandi PLN Salurkan Bantuan TJSL Melalui Program Srikandi Movement

"Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk co-firing menjadi tantangan bagi kami.

Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler," ujar Darmawan.

BACA JUGA:Bentuk Karakter Siswa, MA Al Islam Kemuja Gelar Persari

Darmawan memaparkan, guna memastikan kecukupan bahan baku biomassa, dibutuhkan upaya terintegrasi.

Untuk itu, PLN mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.

Program ini melibatkan masyarakat untuk mengolah lahan kritis menjadi produktif.

BACA JUGA:Apresiasi Pelayanan Pemprov Aceh dan RSJ, Kontingen Babel Terimakasih

“Dengan kekuatan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya sukses, tetapi juga membawa kesejahteraan dan berkah.

Kesuksesan ini akan diduplikasikan di lokasi lainnya, sehingga akan membawa manfaat yang lebih masif lagi,” lanjut Darmawan. 

Sebelum di Tasikmalaya, program ini telah sukses diimplementasikan di Cilacap dengan luas lahan sebesar 106 Hektare dan di Gunungkidul dengan luas 30 Hektare.

BACA JUGA:Apresiasi Pelayanan Pemprov Aceh dan RSJ, Kontingen Babel Terimakasih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: