Pemanfaatan IPAH Sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di Desa Saing
KKN Mahasiswa UGM di Desa Saing. --Foto: ist
BACA JUGA:Ini Potensi Desa Saing dan Kota Waringin Menurut Mahasiswa KKN UGM
IPAH menjadi sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan air hujan, dan dapat dipasang di rumah-rumah warga atau fasilitas komunal. Sistem ini menawarkan solusi berkelanjutan yang dilakukan di rumah masing-masing atau dalam fasilitas komunal memberikan banyak keuntungan, termasuk pengurangan ketergantungan pada sumber air konvensional dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien.
Gerakan pemanen air hujan menjadi salah satu upaya yang sesuai dengan Sustainable Development Goals No. 6 tentang ketahanan ketersediaan air bagi seluruh masyarakat secara berkelanjutan, untuk lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara lebih optimal.
Hal menarik lainnya adalah disampaikan juga bahwa IPAH telah menerima sertifikat paten terbaik, menandakan bahwa sistem ini telah diakui secara resmi atas inovasi dan efektivitasnya. Sertifikat paten ini menunjukkan bahwa IPAH memiliki desain dan teknologi yang unik serta memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan air. Pada tahun 2016 mendapat penghargaan dari UGM untuk kategori “Layak Paten Terbaik” dan di tahun 2020 mendapat penghargaan dari UGM untuk kategori “Paten Terbaik”.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang IPAH, termasuk bagaimana cara kerjanya dan manfaatnya secara rinci, mahasiswa KKN menyediakan leaflet dan modul IPAH yang bisa membantu memberikan informasi tambahan atau menjelaskan aspek-aspek tertentu dari teknologi ini, harapannya pengenalan IPAH ini dapat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
BACA JUGA:Tim Ahli UGM Sarankan Pemkab Bangka Kuatkan Literasi Program Kota Pintar
BACA JUGA:DKUKM Babel Tandatangani PKS dengan FMIPA UGM, Kembangkan TTG Bagi UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: