Bangka Belitung Kembali Catat Inflasi Terendah Nasional

Bangka Belitung Kembali Catat Inflasi Terendah Nasional

Rommy S Tamawiwy--

Rommy melanjutkan, untuk Kabupaten Bangka Barat mengalami deflasi bulanan 0,61% (mtm) atau secara tahunan terjadi inflasi sebesar 0,46% (yoy). Deflasi bulanan ini bersumber dari komoditas bawang merah, ikan tenggiri, dan sawi hijau. 

Sementara, lanjutnya, Kota Pangkalpinang juga mengalami deflasi bulanan 0,28% (mtm) atau secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,40% (yoy). Deflasi bulanan ini terutama bersumber dari komoditas bawang merah, beras, dan cabai merah. 

BACA JUGA:Tiga Bulan Jadi Kurir Sabu, Egi Pemuda Kelurahan Keramat Pasrah Saat Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Bahas Pendidikan Gen Z, Dewan Pendidikan Babel Gelar Seminar Nasional di Belitung

"Sementara itu, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi bulanan 0,01% (mtm) atau secara tahunan terjadi deflasi sebesar 0,22% (yoy). Inflasi bulanan ini terutama bersumber dari komoditas cabai rawit, sigaret kretek mesin, dan ikan bulat," urai Rommy. 

Pada bulan Agustus 2024, lebih lanjut Rommy mengutarakan, Bank Indonesia memperkirakan terdapat risiko yang perlu diwaspadai, seperti potensi penurunan pasokan seiring dengan mulai masuknya musim kemarau. 

BACA JUGA:Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Ini Penilaian Enggar

BACA JUGA:Tiga Bulan Jadi Kurir Sabu, Egi Pemuda Kelurahan Keramat Pasrah Saat Ditangkap Polisi

Selain itu, tambahnya, terdapat risiko peningkatan permintaan seiring dengan pelaksanaan kegiatan berskala nasional di Provinsi Bangka Belitung antara lain Kejurnas Atletik antar PPLP/D dan SKO se-Indonesia Tahun 2024.

"Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat program pengendalian dalam kerangka kebijakan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif)," tuturnya. 

BACA JUGA:7 Remaja Bawah Umur di Toboali Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran

BACA JUGA:7 Remaja Bawah Umur di Toboali Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran

Rommy mengatakan, dalam rangka menjaga keterjangkauan harga pangan di masyarakat, telah dilaksanakan sebanyak 105 operasi pasar oleh Pemerintah Daerah dan SPHP Bulog. Untuk meningkatkan ketersediaan pasokan, Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah memperkuat program ketahanan pangan melalui pemetaan dan identifikasi dukungan paket sarana prasarana budidaya berupa bibit dan pupuk, pengendalian hama, sarana irigasi, sarana pengolahan lahan, dan green house antara lain Gapoktan Tunas Muda, Gapoktan Barokah Besaoh, Poktan Sumpun Sentosa, Ponpes Quran Cahaya, dan KWT Cendawan 31 sebagai calon pelaksana Kelurahan Tanggap Inflasi. 

BACA JUGA:Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Ini Penilaian Enggar

BACA JUGA:Tiga Bulan Jadi Kurir Sabu, Egi Pemuda Kelurahan Keramat Pasrah Saat Ditangkap Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: