MAHAR POLITIK DI PILKADA ; ANCAMAN BAGI DEMOKRASI

MAHAR POLITIK DI PILKADA ; ANCAMAN BAGI DEMOKRASI

Saifuddin --Foto: ist

Menjelang pilkada serentak 2024 ini juga terlihat ada pemandangan yang unik dengan terjadinya “politik urban”. Politik urban adalah politisi yang mencalonkan diri didaerah yang bukan tempat asalnya (bukan putera daerah). Seperti wacana Ahok yang di dorong bertarung Pilgub oleh PDIP di Sumatera Utara untuk menantang Bobby Nasution yang di usung oleh Golkar. Kaesang (putera presiden) yang telah mendaftar untuk calon walikota Bekasi bahkan untuk pilgub DKI, dan beberapa calon kepala daerah lainnya. Dalam perspektif demokrasi tentu tidak salah, hanya saja sedikit ganjil karena basis politik dan kultural yang tidak mumpuni---politik model ini cendrung diwarnai karena irisan kekuasaan ala “aji mumpung” yang penuh sentimen. 

Oleh sebab itu untuk memutus mata rantai mahar politik, maka perlu dibangun kesadaran politik rakyat agar “tidak terjadi perdagangan demokrasi” diproses politik. 

Semoga bermanfaat. (*)

BACA JUGA:Babel Mencari Pemimpin

BACA JUGA:DEMOKRASI ; PENYAKIT YANG BENAR PADA PASIEN YANG SALAH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: