Terjerat Tipikor Timah, Kejagung Telusuri Kekayaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi
![Terjerat Tipikor Timah, Kejagung Telusuri Kekayaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi](https://babelpos.disway.id/upload/09b523098d9e98af0cc9fa77cae6da8b.jpg)
Penambangan Timah di Babel. (Inzet: Harvey Moeis dan Sandra Dewi)-screnshoot-
Sandra Dewi sampai menyatakan menyatakan suaminya Harvey Moeis tak pernah perhitungan membantu orang.
Sandra baru tahu kalau suaminya suka memberikan bantuan pada orang lain karena saat itu sedang masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
"Mungkin, kalau dia di kantor, kadang-kadang gue enggak tahu dia beramal sama siapa," ujar Sandra Dewi.
''Hah gila banyak banget, kita besok-besok makan apa?'" imbuh Sandra mengomentari soal sikap suka beramal suaminya yang tak perhitungan.
Harvey juga masih pengakuan Sandra Dewi, tak pernah pelit memberikan bonus pada karyawan-karyawannya. Itu juga alasan Sandra kemudian sering mengingatkan Harvey untuk boleh tetap beramal tapi harus juga mengingat bahwa mereka memiliki anak.
Diakui Sandra, berkat kebaikan hati Harvey itu, dia sering mendapat hadiah dari teman-teman Harvey. "Tapi memang, setiap hari gue di rumah kayak dapat upeti. Orang kasih kita makanan, barang, benar-benar yang kalau teman-temannya Harvey benar-benar yang ikhlas, enggak perlu diposting," ucap Sandra.
Sementara itu, bagi warga Bangka Belitung (Babel), semakin jelasnya alasan keterlibatan Harvey Moeis dalam dugaan Tipikor tata niaga timah 2015-2022 yang berdalih untuk CSR (Corporate Social Responsibility) --padahal untuk kepentingan pribadi--, membuat semakin negatif respon publik terhadap suaminya, juga kepada yang bersangkutan.
BACA JUGA:Begini Keterlibatan Harvey Moeis, Suami Artis Sandra Dewi Dalam Tipikor Tata Niaga Timah
''Sandra Dewi kan dari daerah ini, adalah sewajarnya dia juga berpikir untuk kepentingan masyarakat Babel. Tapi fakta yang terkuak di Kejagung untuk CSR malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Apakah nggak pedih dan sedih kami mendengarnya,'' ujar penambang yang kini terdampak kesulitan untuk menjual timahnya gara-gara mencuatnya kasus megakorupsi ini.
''Katanya untuk CSR, kok diembat juga. Mana suka beramalnya?!'' komentar warga miris.
Sadarkah Sandra Dewi, derita warga Babel terutama kalangan penambang benar-benar mencapai puncaknya justru saat menghadapi Idul Fitri 2024 ini. Karena biasanya, duit hasil penjualan timahlah yang membuat suasana Idul Fitri Babel bersemangat dan semarak.
''Jika timah tidak ada masalah seperti ini, naiknya harga yang lain seperti harga beras dan kebutuhan pokok lain takkan menjadi keluhan. Tapi gara-gara kasus ini, menjual timah susah, mencari timah lebih susah, naiknya harga beras dan yang lain-lain makin terasa berat,'' timpal penambang asal Koba, Bangka Tengah soal fakta yang ada sekarang.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: