HAKLI Bangka Terus Berupaya Tekan DBD di Kabupaten Bangka, Abate Dibagikan Gratis ke Warga
![HAKLI Bangka Terus Berupaya Tekan DBD di Kabupaten Bangka, Abate Dibagikan Gratis ke Warga](https://babelpos.disway.id/upload/1576039676fb23f6368bd66468dc5552.jpg)
Cegah DBD , HAKLI Bangka Saat Bagikan Abate Gratis Ke Warga.--
BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Upaya penurunan penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) di Kabupaten Bangka terus dilakukan Himpunan Ahli Kesehatan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka. Setelah melakukan sosialisasi hingga pembagian abate, kasus DBD diharap terus tertekan menurun.
BACA JUGA:Wajib Didukung 5 Pengkab Cabor, Pendaftaran Calon Ketua Koni Bateng, Resmi Dibuka
Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra, mengatakan belakangan ini dilakukan pembagian abate gratis sebagai bagian dari aksi intens HAKLI Kabupaten Bangka dalam memberantas DBD. Sebelumnya dilakukan sosialisasi pencegahan DBD ke sekolah hingga Puskemas.
"Tujuannya adalah menurunkan angka penyakit demam berdarah," kata Boy Yandra kepada Babel Pos, Kamis (18/4).
BACA JUGA:Wajib Didukung 5 Pengkab Cabor, Pendaftaran Calon Ketua Koni Bateng, Resmi Dibuka
Dijelaskannya, hingga pekan ke-15 di tahun 2024 kasus demam berdarah di Kabupaten Bangka berjumlah 88 orang. Dari 88 pasien yang menderita DBD di Kabupaten Bangka sampai bulan April ini terdapat dua orang yang meninggal dunia, yakni pasien asal Sinarbaru dan Sungailiat.
Data yang diterima pihaknya ada 17 kasus DBD yang terjadi di Kenanga, 10 kasus di Pemali, 9 kasus di Sungailiat dan 9 kasus di Bakam.
BACA JUGA:Stok Susah Pasca Lebaran, Harga Bawang Merah di Bangka Tengah Tembus Rp70.000 Per Kg
"Kami dari HAKLI berupaya bagaimana masyarakat bisa paham dan kami melakukan sosialisasi ke sekolah untuk membentuk tenaga juru pemantau jentik.
Siswa yang menjadi juru pemantau jentik secara aktif melapor ke guru di sekolah untuk pemantauan jentik di rumah," jelasnya.
BACA JUGA:Pertanyakan Aset Hingga CSR Eks PT. Kobatin Hingga, Masyarakat Koba RDP Bersama DPRD
Selanjutnya bila ada temuan jentik akan dilaporkan oleh guru sekolah ke Puskesmas terdekat dan dilakukan peninjauan ke lapangan oleh petugas Puskesmas hingga penyelidikan epidemiologi.
"Jika ditemukan banyak jentik maka petugas puskesmas akan memberi abate sebagai obat pembunuh jentik. Mudah-mudahan dengan adanya abate jentik akan mati segera," sebutnya.
BACA JUGA:Dua Pria Pelaku Bobol Kelenteng Hingga Toko Disergap Tim Kelambit Saat Lagi Santai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: