Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, AgenBRILink Ini Jadi Penyalur Kredit Ultra Mikro

Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, AgenBRILink Ini Jadi Penyalur Kredit Ultra Mikro

Agen BRILink.--Foto: BRI

Dengan memakai nama Toko Angga, usaha Nila yang dijalankan di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan itu saat ini bukan hanya toko kelontong saja. "Saya juga membuka jasa laundry, dan membuka jasa pemesanan snack box," kata Nila.

Tak hanya itu, ternyata Nila juga mendapat kesempatan untuk menjadi penyalur pinjaman ultra mikro. Adapun untuk mencari nasabah UMi, ia lebih mengutamakan menyasar konsumen atau pelanggan di Toko Angga dan orang-orang di sekitarnya. Produk kredit yang ditawarkannya adalah Kece (kredit cepat). 

"Untuk produk Kece, saya yang jalan untuk mencari nasabah, saya yang acc, saya yang foto mereka dengan usahanya. Jadi BRI menyerahkan kepercayaannya tersebut kepada saya sebagai Agen BRILink yang membantu menyalurkan UMi kece. Untuk pinjamannya sekitar Rp2 sampai dengan 5 juta dengan angsuran per minggu selama tiga bulan," kata Nila. 

BACA JUGA:Cerita Sukses AgenBRILink Bantu Salurkan Pinjaman Ultra Mikro ke Petani di Desanya

BACA JUGA:BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di 2024, Ini Persyaratannya!

Untuk calon peminjam atau debitur, Nila menjelaskan harus melengkapi berbagai persyaratan, seperti NPWP, KTP, KK, Surat Nikah, surat usaha dari RT dan RW. Semua penyerahan dokumen itu dapat langsung diproses melalui aplikasi. Nila juga berharap, dengan adanya AgenBRILink dan program kredit UMi dari BRI, benar-benar dapat dimanfaatkan bagi para pelaku usaha mikro atau kecil. 

"Semoga juga semakin lancar usaha setiap orang, karena pinjamannya sangat ringan dari segi cicilan dan bunganya. Jadi menurut saya, sangat terjangkau dengan masyarakat yang membutuhkan untuk memajukan usahanya," katanya. 

BACA JUGA:Perkuat Keandalan Perangkat Lunak, BRI Kembali Raih ISO/IEC/IEEE 29119

BACA JUGA:Berawal dari Counter Pulsa, AgenBRILink Tak Pernah Sepi Pengunjung di Pasar Kramat Jati

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa AgenBRILink terbukti membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi melalui tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM. Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan.

“AgenBRILink mengadopsi hybrid banking, yakni proses internal layanan perbankan telah didigitalisasi, sementara proses interaksi dengan nasabahnya masih human touching melalui agen,” ujarnya.

BACA JUGA:Bukti Keberpihakan Pada Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.068,7 triliun

BACA JUGA:Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Tumbuh Double Digit, Tembus Rp777 Triliun

AgenBRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan. Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion. Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Seperti diketahui, Pemerintah mencanangkan target inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.

Agen laku pandai milik BRI atau AgenBRILink mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput. Saat ini, masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat agen. Sebagai informasi, hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink telah mencapai sebanyak lebih dari 740 ribu yang tersebar di 61.067 Desa di seluruh Indonesia. Sementara volume transaksi tercatat sebesar Rp1.427 triliun.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: