Puluhan Emak-emak Sukadamai Demo ke Kantor Bupati, Tuntut Harga Jual Timah Sepadan

Puluhan Emak-emak Sukadamai Demo ke Kantor Bupati, Tuntut Harga Jual Timah Sepadan

Puluhan Emak-emak Istri Para Penambang Demo di Kantor Bupati Bangka Selatan. --

BABELPOS.ID. TOBOALI - Puluhan gabungan istri penambang timah Sukadamai dan Payak Ubi beramai ramai geruduk kantor Bupati Bangka Selatan (Basel), mereka menuntut mitra PT Timah Tbk yang mengambil timah ke para penambang agar membayar harga timah dengan sesuai.

Terlihat puluhan istri - istri para penambang secara serentak meneriakkan "Tutup Penimbangan di Sukadamai, harga timah tidak sesuai, Jangan asal ambil timah tapi tidak dibayar dengan harga normal,  sambil berdemo di halaman kantor Bupati Basel, Kamis (12/10).

Salah satu perwakilan istri penambang Nadia mengatakan, bahwa harga timah sekarang ini dibeli dengan harga murah dan tidak sesuai sekali.

BACA JUGA:Penambang di Laut Sukadamai Tewas Saat Menyelam

"Harga timah tidak sesuai cuma Rp 75 ribu per Kg, kalau timah dapatnya hanya 10 Kg mereka tidak percaya dan langsung diambil sama oknum mitra PT Timah," ungkapnya.

Disebutkannya, ia bersama dengan istri - istri penambang yang lain menginginkan harga itu sesuai dengan apa yang dikeluarkan untuk berangkat ke ponton tempat bekerja, pasalnya dalam satu ponton terdapat 5-6 orang pekerja.

"Kami inginkan harga timah Rp 150 - 160 ribu per Kg, karena harga timah sekitar Rp 180 ribu  jangan harga beli cuma Rp 75 ribu, tapi mereka mengambilnya seperti preman," terangnya.

"Jadi kita seolah olah dijarah timahnya kalau tidak setor, karena dibeli harga dengan murah oleh mitra PT Timah," tambahnya.

Dikatakan Nadia, jangan semena mena mitra PT Timah ini, jangan mau ambil timahnya saja tapi harga tidak sesuai, kalau tidak setor timah speed langsung geledah dengan paksa.

Mitra PT Timah ini disebutkan juga merupakan gabungan Koperasi dengan pihak lain yang bermitra dengan PT Timah jadi mereka semena mena, dalam membeli harga timahnya.

BACA JUGA:Meski Harga Timah Fluktuatif di 2022, TINS Raih Laba Rp1,04 Triliun

"Kami ini rakyat kecil pak, jangan ambil hasil timah semaunya saja tapi gak mikirin nasib kami seperti apa dengan harga timah yang murah," tuturnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sumindar yang menerima perwakilan istri - istri para penambang yang demo menyampaikan.

"Kami terima aspirasi mereka, nanti kita sampaikan ke Bupati apa tuntutan mereka yang pastinya tetap tertib dan damai jangan sampai ada keributan di tengah - tengah masyarakat," tandasnya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: