Oerip Sumohardjo dan TKR: Aneh Negara Zonder Tentara

Oerip Sumohardjo dan TKR: Aneh Negara Zonder Tentara

JENDERAL OERIP SOEMOHARDJO--

BACA JUGA:HUT TNI 5 Oktober, RS DKT Pangkalpinang Diambil Alih, 26 Oktober 1945

Hingga pada akhirnya Letjen Oerip pun dengan tekad kerasnya lebih memilih tetap bertempur secara gerilya dan berjuang untuk menentang Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948 yang disebutnya sangat merugikan Bangsa Indonesia.

Oerip pun juga menuduh bahwa pemerintah mengkhianati angkatan perangnya sendiri. Itulah yang menjadi pertimbangan Oerip untuk mundur dari hal yang paling di cintainya yaitu TNI, juga sejumlah alasan lain. 

Dirinya pun tak habis pikir dengan intrik politik yang terjadi di pemerintahan saat itu. 

Panglma Besar Jenderal Soedirman dan Jenderal Oerip Somhoharjo Selaku kepala Staf Umum TNI adalah benar-benar tentara Tanpa intrik politik.  Berbagai perjanjian dan diplomasi yang dinilai merugikan RI sangat ditentang oleh keduanya.

BACA JUGA:Rumah Sakit DKT dan DKR

Kondisi Oerip di Yogyakarta, setelah beberapa bulan berada dalam kondisi lemah dan menjalani perawatan, malam 17 November 1948 Oerip ambruk dan wafat di kamarnya di Yogyakarta akibat serangan jantung. 

Setelah disemayamkan selama semalam, ia dikebumikan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Semaki dan secara anumerta dipromosikan sebagai jenderal.(red/dari berbagai sumber)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: